• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Silontong

Sarana Berbagi Manfaat

Loading…

  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • Kontak
  • Tips dan Cara
  • Profil dan Biografi
  • Pendidikan
    • Pengertian dan Definisi
  • Gaza Palestina
  • Tempat Wisata
    • Rental Mobil
  • Pasang Iklan
  • Sitemap
Anda di sini: Beranda / Umum / Pak Edy Ogah Terapkan PSBB Meski Angka Positif Covid-19 Terus Meroket

Pak Edy Ogah Terapkan PSBB Meski Angka Positif Covid-19 Terus Meroket

September 16, 2020 By alexasinaga Tinggalkan Komentar

Loading...

Jakarta sudah melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali karena wabah virus covid 19 terus meningkat. Namun kebijakan Gubernus Anies Baswedan tidak diikuti oleh propinsi Sumut. Padahal penyebaran Covid-19 di Sumatera Utara hampir mendekati 10.000.

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi belum mau menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti halnya DKI Jakarta.

Ilustrasi (Liputan6)

Kata Edy seperti dilansir Tribun Medan, bahwa Pemprov Sumut cukup menyekat lima wilayah yang masuk dalam zona merah, yakni Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdangbedagai, dan Kabupaten Karo.

“Kita melakukan penyekatan di Mebidang, Karo dan Sergai.

Kemudian, kita lakukan pendisiplinan masyarakat dan isolasi.

Kemudian, kita siapkan dan perkuat rumah sakit rujukan,” kata Edy di rumah dinas Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (11/9/2020).

Edy mengatakan, dia tidak ingin menerapkan PSBB karena khawatir berdampak pada sektor perekonomian.

Mantan Pangkostrad ini mengatakan, untuk saat ini, pihaknya sudah memberlakukan sanksi denda kepada masyarakat yang tidak mau mengenakan masker saat berada di luar ruangan.

Sanksi denda ini, katanya, sudah tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub), Peraturan Bupati dan Wali Kota (Perbup/Perwal).

“Sanksi denda sudah dijalankan kepada masyarakat yang tidak mengenakan masker,” katanya.

Sekolah Masih Terapkan Daring

Disaat yang sama, semua sekolah dan perguruan tinggi masih menerapkan sistem belajar jarak jauh. Kalau pun ada pertemuan tatap muka hanya dilakukan seminggu sekali, itu pun dalam jumlah yang terbatas.

Aplikasi belajar daring yang dipakai untuk menunjang proses belajar mengajar bervariasi. Sebagai ada yang mash memakai aplikasi WA dan Zoom. Sedang sekolah lain ada yang menggunakan aplikasi Kaizala yang dikeluarkan oleh perusahaan Microsoft.

Sebagian orang tua di Sumut mendukung diterapkannya belajar jarak jauh. Namun ada juga pihak orang tua yang tidak sepakat. Kalau pun ada yang sepakat, mereka minta uang sekolah dipotong khusus untuk sekolah swasta.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Ditempatkan di bawah: Umum Ditag dengan:Covid 19, Edy Rahmayadi, Sumut

Reader Interactions

Silahkan berkomentar Batalkan balasan

Sidebar Utama

Cari

Populer

  • 20 Upacara Adat Tradisional Jawa Barat, Gambar dan Penjelasannya
  • 30 Tarian Adat Tradisional Daerah Jawa Timur, Gambar dan Penjelasannya
  • 15 Upacara Adat Jawa Timur dan Gambar serta Penjelasannya
  • 17 Tarian Tradisional Daerah Jawa Barat, Gambar dan Penjelasannya
  • 16 Upacara Adat Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

Kategori

Copyright © 2019 · Silontong · Paket Wisata Medan