Tidak semua orang tua siswa nyaman dengan penerapan belajar dari yang mengharuskan belajar dari rumah saja, tanpa mengantar anak ke sekolah. Meski sudah banyak aplikasi pembelajaran daring yang bisa di akses, namun kenyataan tersebut masih menjadi hal yang menakutkan bagi mereka, para orang tua.
Pastinya tidak semua orang tua, namun ada sebagian yang benar – benar ingin anaknya kembali belajar ke sekolah saja, seperti sedia kala. Tentu keinginan tersebut tidak bisa dengan mudah di wujudkan karena pandemi covid 19 masih menaik trennya, tidak tahu sampai kapan. Kebijakan New Normal belum menuai hasil yang di harapkan, masih perlu evaluasi secara mendetail. Bahkan wulayah Jakarta muncul wacana untuk memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Skala Besar (PSSB).

Kembali kepada orang tua yang jadi darah tinggi (darting) saat menghadapi suasana belajar daring. Sebabnya adalah hp selalu hidup, quota tidak cukup sampai dengan fokus haris terpecah karena harus melakukan aktivitas lain sementara anak harus di dampingi saat belajar daring.
Keluhan sang orang tua dijumpai pada laman media sosial dan sempat jadi trending karena viral. Banyak media online yang menjadikannya sebagai berita uang para pembaca.
Belum familiarnya orang tua dengan istilah belajar dari jarak jauh menjadi sebab utama yang harus segera diselesaikan. Butuh waktu untuk membiasakannya. Terkait dengan anggaran quota internet yang terbatas, rasanya alasan ini tidak masuk akal karena bisa di cari solusinya yaitu dengan mengalokasikan uang minyak antar jemput anak kesekolah.
Singkatnya, penerapan belajar daring yang masih banyak di jumpai masalah adalah pilihan yang terbaik ditengah wabah pandemi covid 19. Orang tua harus segera ambil sikap guna menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Jangan coba paksa sekolah untuk membuka sekolah agar para murid datang. Ini sangat beresiko. Toh, banyak pemerintah daerah yang sudah melarang sekolah dan akan mengenai sanksi bagi sekolah melanggar.
Namun tetap saja ada sekolah yang nekat melakukannya. Mereka menghimbau siswa sekolah untuk datang dengan tidak memakai pakaian sekolah, khususnya sekolah swasta. Pemerintah harus tegas dalam mengeluarkan peraturan. Jangan sampai dianggap sebelah mata oleh instansi sekolah. Aktif dalam melakukan monitoring ke berbagai sekolah. Pastikan semuanya menerapkan belajar online yang berbasis komunikasi daring.
Kabar baiknya, pemerintah sedang akan membuat aplikasi pembelajaran daring yang tidak memakai quota untuk di akses. Hal ini harus segera di siapkan guna membantu para orang tua dalam hal ekonomi. Karena tidak sedikit penghasilan jadi terganggu di era pandemi covid 19 ini. Disaat ekonomi terganggu dan harus mengeluarkan biaya bulanan tambahan makan akan sangat memberatkan sekali. Disnilah pemerintah harus hadir mencarikan solusinya melalui berbagai kebijakan yang benar – benar merakyat.
Tentu, jika sudah aplikasi pembelajaran daring yang gratis, bukan pula langsung tidak ada masalah lain. Sudah tentu pasati ada. Masalah kemudian hadir adalah masalah perangkat yang di gunakan. Jika aplikasi harus menntu seseorang memakai handphone dengan spesifikasi tinggi, maka mau tidak mau para orang tua harus menyediakan. Bagi mereka yang mempunyai ekonomi berlebih, tentu saja hal ini tiada masalah. Namun bagi mereka yang minim pendapat, justru akan jadi masalah yang serius. Jangan sampai sistem belajar daring malah menciptakan kemiskinan baru ditengah masyarakat.
Oh iya, bagi yang ingin akses internet gratis untuk belajar daring, Anda bisa manfaatkan warung kopi yang menyediakan fasilitas wifi gratis. Cari tempat nongkrong di Medan yang nyaman dan tentukan kapan waktu Anda belajar secara online disana. Yang penting Anda harus tetap terapkan protokol kesehatan selama berada di luar rumah. Jika ragu, mending Anda pasang jaringan internet di rumah, bisa pakai IndiHome, MNC Play dan My Republik yang memakai sistem kabel optik. Sedangkan alat komunikasi modern dengan memakai jaringan frekuensi radio, Anda bisa pakai jasa Nusa Net atau yang sejenisnya. Masing – masing layanan punya kelebihan dan kekurangan. Jika Anda masih mengandalkan jaringan quota kartu seperti Telkomsel, XL dan Indosat, maka Anda akan banyak mengalami masalah.
Kalau Anda pilih produk Telkom dan mendapati masalah pada jaringan IndiHome, Anda bisa hubungi nomor kontak 147 yang langsung ngomong ke customer service guna menyampaikan keluhan Anda. Biasanya solusi atas masalah IndiHome yang Anda alami akan segera di tuntaskan.
Akhirnya, semoga darah tinggi para orang tua dalam menemani anak belajar daring bisa segera terselesaikan dengan segera demi kemaslahatan bersama. Bukan keinginan sekolah, pemerintah, tapi keinginan dari kondisi yang terjadi saat ini.