Kesenian khas Betawi sangat menarik untuk disampaikan pada kesempatan yang baik ini. Mengapa? Karena Betawi sangat identik dengan ibukota negara Indonesia yaitu Jakarta. Maka bicara tentang kesenian Betawi, maka tidak akan lepas dari bicara mengenai kesenian Jakarta juga.
Keberadaan kesenian Betawi hingga ini sangat terpengaruh dengan tarik menarik kepentingan. Mulai dari kepentingan budaya asing sampai kepada kesadaran masyarakat Betawi sendiri untuk melestariakan keseniannya. Kita tidak bisa menepis bahwa pengaruh kesenian yang datang dari luar memang sedikit banyak memberikan pengaruh kepada masyarakat Betawi. Maka dari itu, tidak salah jika pemerintah melakukan pencegahan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membuat kebijakan yang menjaga dan merawat kesenian lokal.
Jika dahulu kesenian merupakan salah satu kebiasaan warga Betawi, maka sekarang juga harus tetap demikian. Jangan sampai kebiasaan yang sudah jadi tradisi tersebut tinggal sejarah saja. Terlalu mahal kita harus membayar harganya. Karena kalau kita mau jujur, kesenian Betawi tidak dapat diukur dengan materi semata. Para leluhur zaman dahulu tidak ingin kesenian yang mereka wariskan tidak dilanjutkan oleh generasi setelahnya. Meski menjaga kesenian yang sudah ada lebih berat, namun kita harus tetap mau mengerjakannya. Jangan sampai anak cucu kita kedepan hanya mendengar cerita saja, tanpa bisa menyaksikannya lagi sebagai hiburan rakyat.
Melalui sarana Komunikasi Daring, kami terus merawat dan mengenalkan berbagai budaya dan seni Indonesia. Ada banyak topik yang kami tulis disini, mulai dari seni tari, seni musik, pakaian adat Betawi dan lain sebagainya. Semoga kami diberikan kekuatan oleh Allah SWT agar istiqomah dalam mengerjakan semua ini. Amin.
Tidak hanya itu saja, kami juga sudah menulis mengenai rumah adat Sumatera Selatan, rumah adat Sumatera Barat dan rumah adat Aceh sendiri. Dan jika Anda mau menjelajahi blog ini, maka Anda akan temukan informasi terkait lainnya yang relevan dengan kesenian.
Anda sebagai pembaca yang budiman juga bisa ikut melestarikan kesenian klasik Betawi dengan berbagai cara yang menurut Anda bisa dan efektif. Media sosial tetap menjadi sarana yang mudah kita gunakan untuk sosialisasi. Jika Anda seorang guru, maka Anda punya peluang strategis untuk melestarikan kesenian Betawi. Anda bisa mengenalkan kepada murid atau sisiwa, kemudian siswa mengenalkan kepada keluarganya, selanjutnya keluarga mengenalkan kepada lingkungannya. Nampaknya pekerjaan sederhana, namun butuh kerja keras untuk mewujudkannya.
Baiklah, kita langsung kepada topik pembahasan.
Apa saja kesenian khas Betawi yang harus diketahui? Berikut informasinya.
Daftar Isi
1. Lenong
Kata Lenong tenti tidak asing ditelinga kita. Secara umum, pengertian Lenong adalah seni pertunjukkan teater khas Betawi. Kesenian ini sejatinya merupakan bentuk teater yang mengkisahkan cerita yang diangkat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi.
Dibawakan dalam dialek Betawi, Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela.
Dalam beberapa kesempatan, ada kegiatan Lenong yang sudah tayang pada alat komunikasi modern yaitu TV Nasional atau swasta.
2. Kesenian Ondel-ondel
Ondel-ondel adalah kesenian Betawi yang tidak bisa dipisahkan dari daerah Jakarta. Dalam acara-acara tertentu, kesenian klasik ini masih sering dijumpai.
Adapun tinggi dari Ondel-ondel yaitu berkisar 2 meter. Pada umumnya Ondel-ondel tampil bersama pasanganya. Namun ada kalanya dipertunjukkan tanpa pasangan. Semua disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Secara singkat, Ondel-ondel ialah bentuk pertunjukan rakyat Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta-pesta rakyat. Bentuk dari boneka ini untuk Ondel-ondel pria mengenakan topeng merah dengan kumis dan cambang serta pakaian berwarna gelap.
Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa dari gangguan pihak luar.
Lihat: Kebiasaan Orang Bali
3. Palang Pintu
Palang Pintu adalah kebiasaan masyarakat Betawi yang menjadi bagian dari upacara pernikahan masyarakat setempat. Kesenian Palang pintu ini menggabungkan seni beladiri dengan seni sastra pantun. Pada tradisi ini, jawara yang bertindak sebagai perwakilan mempelai laki-laki dan perempuan akan saling menunjukan kemampuan memperagakan gerakan silat dan melontarkan pantun satu sama lain. Usai menunjukkan beberapa gerakan silat dan saling berbalas pantun, baru rombongan mempelai pria bisa masuk ke area rumah mempelai perempuan untuk melanjutkan prosesi pernikahan.
Guna melestarikan kesenian ini, dalam beberapa momen sering diadakan festival “palang pintu” oleh pemerintah dan mendapat antusiasme dari masyarakat Betawi. Dalam setahun, biasanya digelar beberapa kali di Jakarta.
4. Tari Topeng Betawi
Untuk informasi kesenian ini yang dulu mengandung nilai mistis, kami sebenarnya sudah pernah mengulasnya beberpa waktu yang lalu. Anda bisa membacanya di sini.
5. Tanjidor
Tanjidor termasuk aset budaya seni yang dimiliki oleh masyarakat Betawi yang berbentuk orkes. Dilansir dari laman Wikipedia, kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik Betawi yang digunakan biasanya sama seperti drumben.
Kesenian khas Betawi ini kabarnya sudah mulai jarang ditemukan, keberadaannya cuma bisa bisa dilihat pada hajatan-hajatan besar warga Betawi di Jakarta saja.
Lihat: Kebiasaan Orang Sunda
Demikian kami sampaikan tentang kesenian khas Betawi untuk Anda. Dilain waktu bisa saja isi dari artikel ini ditambah guna penyempurnaan. Anda pun kami persilahkan untuk membagikan informasi yang bermanfaat ini kepada teman – teman Anda yang ada di jaringan internet. Kemudian, kami juga menunggu saran dan kritik Anda yang bisa ditulis dikolom komentar.
