6 Kue Tradisional Khas Jambi yang Rasanya Enak Banget

Diposting pada


Kuliner di Jambi tiada pernah habisnya. Selalu dan selalu ada makanan yang menarik untuk di masukkan kedalam mulut. Selain makanan pokok, ternyata daerah Jambi banyak dijumpai makanan jenis kue dari berbagai daerah (kabupaten/kota). Kue khas tradisional Jambi ini menjadi incaran banyak orang, dari dulu sampai kini.

Jika Anda berkunjung ke Jambi, jangan abaikan kue khas daerah Jambi ini. Karena Anda tidak akan temukan di tempat lain. Campuran komposisi yang alami ditambah dengan cara memasaknya yang masih tradisional, membuat mulut tidak sabar untuk memakannya.

Selain pakaian adat Jambi, kuliner di Jambi harus menjadi daya tarik turis asing untuk datang. Peran kita semua sangat menentukan untuk hal ini. Kita bisa mempromosaikannya melalui Komunikasi Daring, baik dalam skala nasional atau internasional. Sangat disayangkan jika makanan khas Jambi jadi sesuatu yang sulit dijumpai karena mulai ditinggalkan banyak orang. Apatah lagi ditengah gempuran kue dari asing yang terus meraja lela dan mempengaruhi anak bangsa untuk memakannya.

Berikut inin beberapa kue tradisional khas Jambi yang layak untuk Anda coba. Namanya menang unik – unik. Semakin buat kita penasaran lho!

  1. Bolu Kojo
Bolu Kojo Jambi (gird)

Bolu Kojo merupakan makanan berasal dari Jambi yang sangat populer. Arti dari Bolu kojo adalah Kemojo atau Kamboja disebabkan bentuk loyang yang menyerupai bunga kamboja. Pada umumnya Bolu Kojo disajikan ketika ada acara atau kegiatan adat daerah setempat.

Bahan untuk membuat Bolu Kojo adalah dari bahan tepung terigu, telur ayam, gula pasir, daun suji, santan kelapa, dan daun pandan.

Jangan lupa Anda mencicipinya jika mampir ke Jambi.

Baca : Tempat Makan Keluarga di Kota Medan

2. Cepak Kapung

Cepak Kapung Jambi (Tribunnews)

Cepak Kapung adalah kue yang termasuk sebagai kue tradisional daerah Jambi.

Warisan leluhur di Jambi, kue cepak kapung merupakan berwarna hijau berbentuk bulat kecil berongga di tengah.

Saat dimakan, kue ini terasa kenyal, tetapi dari dalam kue yang berongga keluar cairan kental yang terasa manis, sehingga menambah cita rasa yang khas dari kue tersebut.

Adapun bahan dasar untuk membuat kue ini adalah tepung beras, tepung terigu, gula aren, gula pasir, santan, telur dan pasta pandan sebagai pewarna makanan.

3. Yoda Kote

Yoda Kote Jambi (Tribunnews)

Saat bulan ramadhan tiba, Kue Kote akan mudah ditemuin diberbagai tempat karena disajikan untuk menu berbuka puasa.

Adapun warna khas lapisan luarnya yang hijau merupakan perpaduan antara tepung ketan, daun pandan, dan santan kental. Sementara isi bagian dalamnya terbuat dari parutan kelapa muda yang dimasak dengan gula aren. Kue ini biasanya dibungkus di dalam plastik.

Banyak pengunjung menjadikan Kue yoda kote ini sebagai oleh-oleh. Berdasarkan sejarahnya, awal mula pembuatan kue ini dilakukan oleh orang mudik, tepatnya di daerah Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi.

Kabar baiknya, karena cita rasanya yang enak, kue ini masih diterima masyarakat umum sehingga kue ini masih banyak diminati hingga saat ini.

Baca : Makanan Tradisional Aceh

4. Celokote

Celokote (Jambiline)

Kue Celokote mirip sekali dengan pastel, hanya saja warna kue celokote adalah hijau. Uniknya, pada kue Celokote ini memiliki isi berupa parutan kelapa yang dicampur gula aren. Rasanya pun jadi nikmat dilidah.

Warna hijau pada kue kabarnya melambangkan kesuburan, yakni Provinsi Jambi diberkahi kesuburan alam perkebunan, yang bisa dimanfaatkan oleh penduduknya.

Kue khas Jambi ini merupakan resep turun-temurun dari leluhur yang sudah ada sejak lama, yakni sejak zaman penjajahan. Pada zaman dulu, kue ini pernah menjadi primadona. Sang waktu kini menyatakan bahwa kue ini semakin tidak diminati oleh generasi sekarang.

5. Kue Padamaran

Kue Padamaran Jambi (Kumparan)

Kue Padamaran ini memiliki tekstur yang lembut dan lumer di mulut. Banyak warga Jambi yang menjadikannya sebagai menu berbuka puasa. Karena ukuranya yang tidak terlalu besar, Anda tidak akan kenyang jika menyantapnya.

6. Takik Beruk

Takik Beruk merupakan makanan khas yang berasal dari Dusun Sungai Arang, Kecamatan Bungo Dani. Biasanya takik beruk atau cangkir beruk, atau cangkir monyet berbahan dasar ketan yang dipadu dengan santan dan garam. Kemudian dibungkus dengan tanaman kantung semar, untuk rasa orisinilnya.

Untuk varian rasa bisa berupa tepung yang dicampur pandan atau selai srikaya. Ada juga yang dibuat dari ubi dan gula merah. Sementara bungkusnya tetap dari tanaman kantung semar.

Baca : Makanan Tradisional Jawa Barat

Demikian kami sampaikan informasi terkait dengan kue tradisional khas Jambi untuk para pembaca yang budiman. Kapan Anda berkunjung ke daerah Jambi? Jika Anda datang ke Jambi, kami sudah mempublikasikan daftar alamat rental mobil di Jambi yang bisa membantu perjalanan Anda menjadi lebih mengasyikkan dan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *