Bangsi Alas merupakan instrumen alat musik tradisional asal daerah Aceh yang dimainkan dengan cara ditiup dan terbuat dari bahan bambu tradisional. Lebih tepatnya, Bangsi tumbuh dan kemudian berkembang di kawasan Lembah Alas, Kabupaten Aceh Tenggara. Aceh memang terkenal dengan berbagai macam keseniannya selain destinasi wisatanya.
Berdasarkan informasi dari laman online yang kami temukan, panjang dari Bangsi kira – kira mencapai 41 centimeter dan memiliki diameter 2,8 centimeter.
Ada terdapat 7 (tujuh) buah lubang pada bagian di atas alat musik klasik tersebu yang pada setiap lubangnya, semakin ke arah ujung, maka akan semakin lebar.
Adapun fungsi dari enam lubang awal adalah sebagai lubang nada dan untuk satu lubang sisanya terletak dekat tempat yang akan ditiup.
Di ujung alat musik tradisional Bangsi ini, ditutup memakai buku bambu dan pada bagian ujung satunya lagi, ditutup memakai benda yang bernama gabus.
Ada daun bengkuang (dari daun pandan) yang mana membalut bagian yang ditiup gabus, memberikan sedikit berlebih.
Nantinya orang yang meniup alat musik tradisional Aceh tersebut, meletakkan dua buah bibirnya untuk melakukan tiupan.
Sementara, lubang udara hingga ke ujung yang dibungkus menggunakan daun bengkuang hutan, dikasih dengan sedikit tempat yang tujuannya untuk keluarnya udara.
Baca : Makanan Tradisional Aceh
Ada ukiran berwarna Bekhong atau ukiran krawang Alas di sekitar bangsi alas.
Bisa disebut, pemakaian Bangsi Alas ini, digunakan untuk mengiringi Tarian Landok Alun.
Setiap hadirnya alat musik Bangsi Alas ini, masyarakat dahulu sering mengaitkannya dengan kabar duka meninggalnya seseorang.
Saat ada seseorang yang meninggal, maka keluarga atau tetangganya akan membuat bangsi dan nantinya akan dihanyutkan ke sungai.
Uniknya, usai dihanyutkan, Bangsi tadi akan diikuti oleh masyarakat yang hadir.
Bangsi akan terus diikuti sampai ada seorang anak kecil yang memungutnya.
Usai diambil anak – anak, Bangsi tadi akan diminta kembali. Bangsi tersebutlah yang nantinya akan ditiup dan diperdangkan untuk menandakan kabar wafatnya seseorang di kampung tersebut.
Bangsi Alas milik kalangan orang kaya akan dibalut memakai perak atau disebut suasa.
Beberapa Lagu Yang Memakai Alat Musik Bangsi Alas
Sudah sewajarnya, alat musik hadir untuk mengiringi lagu daerah pada acara – acara tertentu.
Lagu-lagu yang umumnya dimainkan melalui instrumen Bangsi ialah lagu-lagu tradisional sebagaimana terdapat pada musik canang seperti:
– Lagu canang Ngaro
– Lagu canang Ngarak
– Lagu canang patam patam.
– Lagu canang Jing Jing Tor dan
– Lagu Tangis Dillo.
Selain Bangsi, alat musik khas Aceh yang perlu diketahui juga adalah Serune Kalee yang sudah kami publikasikan beberapa waktu yang lalu. Ada kesamaan dari kedua alat musik tersebut yaitu dimainkan dengan cara ditiup oleh mulut.
Oh ya, jika Anda hendak datang ke daerah Aceh apakah untuk mengenal kesenian musik tradisional Aceh atau sekedar mau berlibur, kami sudah mempublikasikan daftar alamat rental mobil Aceh sebagai referensi.
Credit :
_https://id.wikipedia.org/wiki/Bangsi
1 komentar