

Upacara adat Sumatera Barat (Padang) dan gambar beserta penjelasannya merupakan informasi budaya yang menarik untuk dibaca. Karena dengan membaca artikel ini, wawasan Anda semakin bertambah. Wawasan mengenai budaya nusantara yang sangat bernilai dari masa ke masa.
Semua yang terkait dengan upacara adat Sumatera Barat dan keterangannya bisa Anda dapatkan pada artikel yang kami publikasikan ini. Pesan moral dari tradisi yang mengakar di Padang ini menimbulkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia. Mulai dari pesan pentingnya kebersamaan, perhatian sampai mengingatkan tentang momentum dalam setiap kehidupan.
Upacara tradisional Sumbar ini juga menceritakan sekilas mengenai asal usul, sejarah, dan mengapa tradisi tersebut bisa ada dan menjadi kebiasaan turun temurun sampai generasi selanjutnya. Bahkan pemerintah terus menggalakan tentang pentingnya menjaga serta melestarikannya.
Perlu diketahui bersama, Sumatera Barat selain kaya akan destinasi wisata, daerah ini juga kayak akan ragam budaya, mulai dari tarian adat Sumatera Barat, alat musik tradisional Sumatera Barat sampai rumah adat Padang. Dan yang kali ini kami ulas mengenai upacara adat Sumatera Barat dari berbagai sumber.
Jika dibandingkan, maka terdapat perbedaan dari upacara adat Aceh, upacara adat Sumatera Utara dan upacara adat Lampung. Dari semua perbedaan itu akan terlihat jelas benang merahnya. Tetapi ada juga kebiasaan disatu daerah lain yang hampir sama dengan di daerah Ranah Minang ini.
Berikut adalah upacara adat Sumatera Barat yang pernah ada dan penting diketahui.
Daftar Isi
1. Turun Mandi

Upacara Turun Mandi merupakan upacara adat yang sangat mendarah daging di Sumatera Barat sampai saat ini. Berdasarkan keyakinan masyarakat setempat, upacara Turun Mandi adalah bentuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT. Upacara ini adalah ritual untuk mensyukuri nikmat Allah berupa bayi yang baru lahir dan memperkenalkan kepada masyarakat bahwa telah lahir keturunan baru dari sebuah suku atau keluarga tertentu.
Pada pelaksanaan upacara ini harus memperhatikan syarat-syarat yang telah kental di masyarakat Minangkabau.
2. Batagak Pangulu

Upacara adat Sumatera Barat yang selanjutnya adalah Batagak Penghulu yaitu sebuah upacara pengangkatan penghulu.
Penting untuk diketahui, sebelum acara peresmian calon penghulu harus menjalani syarat-syaratnya yaitu Baniah, Dituah Cilakoi, Panyarahan Baniah, Manakok hari. Dan upacara pengangkatan Penghulu dilakukan dengan cara adat yang berlaku didaerah setempat. Di hari pertama adalah berpidato, lalu penghulu tertua memasangkan deta dan menyisipkan sebilak keris sebagai tanda serah terima jabatan, akhirnya penghulu baru diambil sumpahnya sebagai bentuk komitmen.
3. Pacu Jawi

Yang selanjutnya adalah Pacu jawi (Pacu Sapi) yaitu sebuah atraksi permainan tradisional yang dilombakan di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Menjadi kebiasaan setiap setahun sekali untuk diselanggarakan secara bergiliran selama empat minggu di empat kecamatan di Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan sejarahnya, upacara adat ini telah ada ratusan tahun tang lalu yang awalnya dilakukan para petani setelah musim panen. (Baca : Alat Pemanen Padi Tradisional)
4. Pacu Itiak
Pacu Itiak termasuk upacara yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Pacu Itiak atau dalam bahasa Indonesianya Pacu bebek (duck race) ini adalah salah satu event anak nagari yang bisa dibilang event satu-satunya didunia yang turun temurun sejak tahun 1928, bertepatan dengan tahun hari lahirnya Sumpah Pemuda.
5. Tabuik
Tabuik adalah sebuah upacara adat Sumatera Barat yang biasa dilaksanakan setial tanggal 10 Muharam. Upacara ini memperingati wafatnya Husein, cucu dari Nabi Muhammad SAW dan lebih dikenal dengan sebutan hari Asyura. Berdasarkan sejarahnya, Tabuik pertama kali dikenalkan oleh tentara Tamil muslim yang berasal dari India pada tahun 1831. Pengertian dari Tabuik sendiri merupakan pengusungan jenazah.
Awalnya, upacara ini merupakan adat Syi’ah namun kini tak sedikit penganut Sunni latah melaksanakan upacara Tabuik ini.
Peringatan Asyura meliputi upacara pelabuhan tabuik ke laut lepas. Bagi sebagain masyarakat Minang, Tabuik sangat penting untuk menghormati keluarga Nabi Muhammad SAW. Banyak warga desa yang berbondong-bondong ke pantai untuk melakukan upacara atau sekedar menyaksikan hiruk pikuknya pelaksanaan tersebut.
6. Balimau
Balimau merupakan upacara atau tradisi agama Hindu yang masih mengakar di Sumatera Barat. Upacara ini yakni dengan membersihkan diri di sungai atau di tempat-tempat pemandian umum. Diadakan saat sebelum bulan Ramadhan, Balimau bertujuan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin. Beberapa hal yang unik dari tradisi ini adalah cara mandinya dengan menggunakan air limau atau jeruk nipis. Jeruk nipis dipercaya dapat membasuh kotoran serta keringat yang melekat pada kulit.
Kini, upacara yang dulunya merupakan upacara keagamaan kini beralih fungsi menjadi sebuah perayaan atau rekreasi.
7. Makan Bajamba
Makan Bajamba adalah upacara adat Sumatera Barat yaitu berupa kegiatan makan masyarakat Minang dengan cara duduk bersama-sama di sebuah tempat yang sudah ditentukan. Tujuan dari tradisi ini untuk mendekatkan diri satu sama lain tanpa memandang kelas sosial seseorang.
Hari-hari libur biasanya jadi waktu untuk melaksanakan upacra ini atau ketika sedang ada pesta adat. Makan Bajamba juga sering diadakan saat sedang ada pertemuan penting.
Selain sebagai budaya lokal, pertujuakan ini sering mendapat perhatian dari wisatawan manca negara yang penasaran terhadap Makan Bajamba. Meja yang panjang dan alas seadanya menjadi tempat perjamuan berlangsung.
8. Batagak Kudo – Kudo

Upacara adat Sumatera Barat yang bernama Batagak Kudo-Kudo merupkan salah satu rangkaian panjang dari Tradisi masyarakat Minangkabau dalam membangun rumah. Upacara ini dilakukan saat sebuah rumah baru akan baru dipasan kuda-kuda. Biasanya tradisi kuno mirip dengan ‘Baralek’ dengan mengundang orang kampung dan sanak famili. Kado yang umunya dibawakan oleh tamu undangan adalah seng atau atap untuk rumah.
9. Maulid Nabi di Pariaman

Sama dengan umat Islam pada umumnya yang merayakan maulid nabi Muhammad Saw, ini berlaku juga bagi masyarakat Sumatera Barat. Hanya saja ada beberapa yang berbeda. Waktu untuk pelaksanaannya biasa sepanjang bulan Rabi’ul Awal hingga Jumadil Akhir. Serempak, kegiatan ini dilakukan secara marathon, bergiliran dari satu Surau ke Surau yang lain. Pelaksanaannya sendiri dilakukan selama dua hari, biasanya pada hari Sabtu dan Ahad. Pada hari Sabtu siangnya para ibu-ibu dan perempuan yang menjalankan tugas dengan membuat berbagai macam masakan dan aneka hidangan.
Lantas pada malam harinya dilaksanakan prosesi ‘Badikia’ (Berdzikir). Pada prosesi ini para ulama yang di Pariaman disebut Tuanku, Imam Katik (Imam Khatib), serta Labay berkumpul di Surau membacakan dzikir dan shalawat hingga pagi menjelang.
Kemudian pada hari berikutnya, sore harinya selepas Ashar dilaksanak prosesi Makan Bajamba. Semau warga kampung ikut berkumpul di Surau untuk menikmati masakan yang telah dibuat pada hari sebelumnya. Selain itu, kegiatan ini biasanya juga dimanfaatkan untuk mengumpulkan sumbangan pembangunan Surau atau Mesjid.
10. Basapa
Basapa termasuk kedalam upacara adat Sumatera Barat. Tradisi Basapa adalah kegiatan ziarah ke Makam Syekh Burhanuddin di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Kegiatan Basapa ini dilakukan masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih terhadap Syekh Burhanuddin atas jasanya mengembangkan ajaran Islam di Minangkabau. Tarekat Syatarriah yang dibawa Syekh Burhanuddin mendapat tempat di hati masyarakat Minangkabau pada waktu itu
Tanggal 10 Safar sendiri diyakini sebagai tanggal atau hari dimana meninggalnya Syekh Burhanuddin yaitu 10 Safar 1111 H/1691 M.
11. Baburu Babi
Baburu Babi (Berburu Babi) merupakan tradisi yang sudah turun temurun ada di kalangan masyarakat Minangkabau. Tradisi ini pada umumnya dilakukan oleh kaum muda. Berburu babi di Sumatera Barat memiliki perbedaan dengan cara berburu babi pada umumnya. Di Padang masyarakat yang berburu babi menggunakan hewa anjing untuk menangkap babi-babi hutan yang merusak tanaman para petani.
Waktu yang digunakan untuk kegiatan berburu babi ini biasanya setiap akhir pekan dan berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya. Dan hasil tangkapan berupa babi-babi liar tersebut biasanya cuma dijadikan makanan anjing peliharaan mereka, karena bagi masyarakat Minang yang mayoritas menganut agama Islam mengkonsumsi babi adalah haram.
12. Baralek Gadang
Baralek Gadang merupakan upacara adat Sumatera Barat. Artinya adalah perayaan pernikahan. Upacara ini sendiri merupakan rangkaian upacara adat yang dimulai dari Maresek atau mengenal calon pengantin. Tradisi adat ini dimulai sebelum pernikahan hingga setelah pernikahan selesai dilaksanakan.
Baca : Alat Musik Tradisional Indonesia
Demikian informasi mengenai tradisi dan upacara adat Sumaetra Barat, gambar dan penjelasannya. Bagi Anda yang ingin datang ke Padang, kami sudah menuliskan beberapa alamat rental mobil Padang untuk membantu pernjalan Anda. Tetep Semangat!
2 komentar