Review tentang alat musik Kanda Wuta Sulawesi Tenggara yang menarik
Kanda Wuta via Wordpress

9 Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara, Gambar dan Penjelasannya

Diposting pada

Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara (Kendari) dan gambar serta penjelasannya memiliki banyak ciri khas dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan alat musik dari daerah lain. Ciri khas yang ada jadi memperkaya kesenian Indonesia dari masa ke masa dimata dunia internasional.

Alat musik khas Sulawesi Tenggara ada yang masih eksis keberadaannya, dan ada juga yang masih perlu diperhatikan. Masifnya alat musik modern diyakini menggerus keberadaan dari alat musik tradisional di Sulawesi. Ada yang bisa bertahan, namun ada yang tergerus.

Sebagai sarana untuk hiburan dan memeriahkan acara tertentu di tengah masyarakat keberadaan alat musik warisan budaya yang ada di Sulawesi ini jangan dipisahkan dari masyarakat setempat. Sangat disayangkan jika sampai berpisah. Bung Karno berkata: “Jangan lupakan Sejarah”

Maka dari itu, keberadaannya harus mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Bukan cuma pemerintah saja, masyarakat juga harus ikut melestarikannya. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, seperti mengkoleksi sampai mempromosikan melalui berbagai media, baik media cetak atau media komunikasi daring. Sementarra itu, peranan pemerintah bermain di tataran kebijakan supaya alat musik tradisional Sulawesi Tenggara tidak hilang di telan masa. Yang lebih ditakutkan adalah: alat musik tidak punah tetapi diklaim oleh negara lain. Jangan sampai ini terjadi lagi.

Melalui blog sederhana ini, kami sudah banyak menulis mengenai alat musik tradisional dari berbagai daerah yang ada di negara Indonesia. Mulai dari alat musik tradisional Aceh sampai alat musik tradisional Jawa Barat, alat musik tradisional Bali serta alat musik tradisional Papua. Belakangan ini, alat musik tradisional Sulawesi Tengah dan alat musik tradisional Sulawesi Barat sudah ada juga. Yang kami lakukan ini adalah supaya alat musik tradisional Indonesia tetap eksis di dunia maya dan dunia nyata.

Berikut ini kita bahasa alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang masih ada.

1. Ladolado

Ulasan mengenai alat musik Ladolado Sulawesi Tenggara dan keunikannya
Ladolado via Raparapa.com

Lado-Lado ialah termasuk alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang dimainkan dengan cara digesek. Alat musik klasik ini terbuat dari kayu atau bambu yang dibentuk seperti gitar. Dan jika anda melihatnya secara langsung memang agak sulit karena bentuknya juga menyerupai Gambus.

Kini, alat musik Lado-Lado sudah jarang ditemui. Jika memang menemukan alat musik tersebut, umumnya sudah terpajang rapih dengan bingkai kaca didalam museum daerah.

2. Gambus

Info terkait alat Gambus Sulawesi Tenggara dan Ciri Khasnya
Gambus via indonesiaheritage.org

Gambus merupakan alat musik petik tradisional yang seperti mandolin yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Meiliki senar yang hanya tiga senar paling banyak.

Sebenarnya, alat musik ini asalnya dari daerah Timur Tengah. Berdasarkan sejarah, awal masuknya alat musik Gambus ini ke tanah air sebenarnya karena pengaruh dari penyebaran agama Islam di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara ini.

Sesuai perkembangan zaman, alat musik Gambus ini pada akhirnya juga digunakan untuk melantunkan lagu-lagu tidak hanya berbahasa Arab seperti aslinya, namun juga berbahasa Melayu.

3. Dimba Nggowuna (Gendang Bambu)

Uraian tentang alat musik Dimba Nggowuna Sulawesi Tenggara dan Keterangannya
Dimba Nggowuna via alatmusik.org

Dimba Nggowuna adalah alat musik tradisional yang berasal dari Sulawesi Tenggara dan terbuat dari bambu juga rotan. Pada zaman dahulu, alat musik ini dimainkan oleh para kaum wanita disaat mereka bekerja dirumah menenun kain. Tujuannya dari dimainkannya alat musik ini hanyalah sebagai sarana hiburan agar tidak terlalu jenuh.

Alat musik ini diyakini sudah ada sejak zaman Neolitikum, dengan ukurannya yang berkisar 40 – 45 cm. Dimba Nggowana merupakan perwujudan dari seni musik leluhur yang mempunyai bunyi khas dari setiap petikannya. Kemajuan zaman mengakibatkan alat musik suku Tolaki mulai perlahan ditinggalkan masyarakat.

4. Seruling Bambu

Informasi terkait dengan alat musik Seruling Bambu Sulawesi Tenggara yang unik
Seruling Bambu via alatmusik.org

Ternyata, Seruling Bambu juga merupakan salah satu alat musik tradisional Sulawesi Tenggara. Banyak sekali jenis dari seruling bambu yang ada di Sulawesi Tenggara, ada yang ukurannya sedang, kecil, dan bahkan besar sampai menggunakan dua ruas bambu berukurang cukup besar.

Seperti diketahui banyak orang, seruling bambu dimainkan dengan cara ditiup lobang yang ada sembari tangan memainkan peran pada posisi lain. Bunyi pun keluar dan sampai ketelinga. Anak gembala sapi biasanya suka memainkan seruling sambil memantau sapinya mencari makan.

Penggunaan alat musik ini bisa untuk berbagai macam, bisa untuk pengiring musik tambahan kesenian musik atau penghibur diri. Permainan Seruling juga biasanya diajarkan di sekolah dalam materi pembelajaran yang berhubungan dengan kesenian.

Selain itu, konon Seruling dikabarkan bisa memanggil binatang ular datang.

5. Baasi

Penjelasan mengenai alat musik Baasi Sulawesi Tenggara dan Keunikannya
Baasi via Blogger

Baasi termasuk sebagai alat musik tradisional Sulawesi Tenggara. Alat musik ini terdiri dari seperangkat alat musik bambu (10 buah). Dimainkan untuk mengiringi lagu daerah dan nusantara pada waktu pertunjukkan.

Pada kesepuluh buah bambu Baasi memiliki panjang yang berbeda-beda dengan setiap lubang di bagian pangkalnya, sehingga ia akan menghasilkan bunyi nada yang berbeda-beda pula. Biasanya Baasi dimainkan untuk mengiringi tarian atau nyanyian lagu-lagu daerah itu.

6. Ore-ore Nggae

Uraian mengenai alat musik Ore-ore Nggae Sulawesi Tenggara dan Ciri Khasnya
Ore-ore Nggae via Google Image

Ore-Ore Nggae ialah alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang terbuat dari bambu dan rotan. Jika diperhatikan bentuknya terdapat sebuah kayu kecil diantara dawai dan badannya. Persisnya, bentuk dari Ore-Ore Nggae seperti Gendang yang berukuran mini.

Alat musik klasik ini dimainkan menggunakan dua (2) tangan. Posisi badan saat memainkannya adalah duduk serta posisi alat musik tersebut miring. Fungsi tangan kanan untuk menepak dan memetik, sedangkan fungsi tangan kiri untuk membuka dan menutup lubang tempat suara keluar.

Konon ceritanya, penggunaan alat musik Ore-Ore Nggae adalah ekspresi seorang gadis yang mengungkapkan perasaannya kepada pria yang ia sukai.

7. Kanda Wuta

Review tentang alat musik Kanda Wuta Sulawesi Tenggara yang menarik
Kanda Wuta via WordPress

Alat musik tradisional yang bernama Kanda Wuta ini dibuat dari kayu, tanah liat, rotan dan pelepah sagu. Berasal dari Sulawesi Tenggara, alat musik ini dimainkan selama tiga malam berturut-turut.

a. Malam pertama terbit empas bulan di langit (Melamba);
b. Malam kedua terbit lima belas bulan di langit (Mata Omehe);
c. Malam ketiga terbit enam belas bulan di langit (Tombara Omehe).

Alat musik ini untuk mengiringi khusus tarian daerah Sulawesi Tenggara Lulo Ngganda setelah panen.

8. Kecapi

Informasi tentang alat musik Kecapi Sulawesi Tenggara dan Keunikannya
Kecapi via wordpress

Alat musik Kecapi merupakan salah satu musik instrument tradisional daerah Sulawesi Tenggara. Bentuk dari alat musik Kecapi menyerupai bentuk perahu dan terdiri dari dua senar. Bahan untuk membuat Kecapi yaitu ayu dan senar.

Fungsi dari alat musik Kecapi dimainkan untuk mengiringi tarian dan lagu-lagu daerah.

9. Ore-Ore Mbondu

Ore-Ore Mbondu merupakan alat musik tradisional Sulawesi Tenggara yang terbuat dari tembaga atau tulang yang telah dilubangi, lantas diberi tali. Alat musik klasik ini pada zaman dulu dipakai oleh muda-mudi saat panen.

Hampir sama dengan Seruling, alat musik tradisional Ore-Ore Mbondu ini dimainkan dengan cara ditiup.

Baca : Pengertian Alat Musik Melodis

Ok, demikian dulu kami sampaikan mengenai alat musik tradisional Sulawesi Tenggara dan gambar beserta penjelasannya. Semoga saja keterangan dari masing-masing alat musik tersebut bisa dipahami oleh pembaca yang budiman. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui kolom komentar atau menu kontak. Terima kasih!

1 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *