Pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah (Palu) dan gambar serta penjelasannya adalah bagian budaya asli negara Indonesia yang keberadaannya harus mendapat perawatan dengan baik dan berkelanjutan dari waktu kewaktu. Jika dibandingkan dengan materi, kebudayaan pakaian Palu ini sangat jauh sekali perbandingannya. Ilmu ekonomi tidak berlaku disini untuk hal ini. Karena begitu bernilai, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan materi uang atau yang lainnya. Singkatnya, pakaian adat Sulawesi Tengah ini termasuk warisan budaya yang harus dirawat keberadaannya dan jangan sampai tinggal nama saja.
Nama Pakaian yang berasal dari Sulawesi Tengah ada banyak jenis dan rupanya. Baik nama untuk pakaian dari kaum pria maupun dari kaum wanita. Beda suku, maka berbeda pula nama pakaian dan bahan yang digunakan serta fungsi pakaiana adatnya.
Kemudian, aksessoris pendukung pakaian khas Palu pun ada banyak ragamnya. Mulai dari gelang, selendang sampai aksessoris untuk penutup kepala pria dan wanita. Nama dari aksessorisnya pun unik-unik sebagai cerminan dari bahasa setempat.
Nah, tujuan dari penulisan pakaian adat khas Sulawesi Tengah ini adalah untuk menambah arsip digital terkait kebudayaan Indonesia. Kami berharap melalui informasi ini banyak warga Indonesia terbantu saat membutuhkan informasi terkait pakaian daerah Sulawesi Tengah. Karena saat ini keberadaan komunikasi Daring jadi hal yang begitu penting.
Dan untuk pakaian adat khusus di pulau Sulawesi, sepertinya ini adalah tulisan terakhir. Karena sebelumnya kami sudah menulis artikel pakaian adat tradisional Sulawesi Barat dan pakaian adat tradisional Sulawesi Tenggara serta pakaian adat tradisional Sulawwesi Selatan. Tidak lupa pula kami menuliskan pakaian adat tradisional Sulawesi Utara. Keberadaan pakaian adat tersebut tentu sangat terkait dengan seni tari di daerah pulau Sulawesi. Kabar baiknya, kami sudah menuliskan semuanya di blog ini secara lengkap.
Baiklah, berikut ini adalah pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah.
Daftar Isi
1. Pakaian Adat Kaum Pria Saluan

Untuk yang pertama kita bahasn mengenai pakaian adat Sulawesi Tengah yang dikenakan oleh pria. Pakaian adat Sulteng yang dikenakan oleh kaum pria dalam adat Saluan yaitu berupa kemeja pria yang dikenal dengan nama Pakean Nu’moane.
Bagi pria yang akan mengenakannya, biasanya kemeja ini dipadukan dengan celana panjang yang disebut Koja dalam bahasa suku Saluan. Tidak cuma itu, ditambahkan pula penggunaan Sungkup Nu’ubak sebagai penutup dibagian kepala, serta sarung (lipa) sebagai pelengkap celana panjang.
2. Pakaian Adat Kaum Wanita Saluan

Dan ini adalah pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah yang dipakai oleh wanita. Pakaian adat yang dikenakan oleh kaum wanita dalam upacara adat Tumpe yaitu berupa baju Sungkup Nu’ubak. Biasanya baju ini berwarna merah jambu yang dipadukan dengan ikat pinggang warna hitam. Tidak cuma itu saja, sebagai pelengkap baju dipadukan juga dengan rok Mahantam berwarna merah jambu bercorak belang-belang.
Untuk sebuah kesempurnaan penampilan kaum Hawa di Sulteng, ditambahkan pula pengunaan aksessoris berupa kalung atau kalong, gelang atau potto, anting atau sunting, jaling, serta selempang atau salandoeng.
3. Pakaian Adat Wanita Kaili

Beda lagi untuk para kaum wanita dari suku Kaili. Dimana mereka memakai baju yang bernama Nggembe. Baju Nggembe merupakan budaya Sulteng ini merupakan busana atasan berbentuk segi empat dengan panjang blus sampai sebatas pinggang, berkerah bulat, dan berlengan selebar kain yang dilengkapi dengan penutup dada dengan hiasan payet sebagai pemanis busana yang dipadukan dengan bawahan berupa sarun tenun Dongala.
Adapun pelengkap lainnya, yaitu Sarung Tenun Donggala merupakan aksesoris bagian bawah yang dikenakan sebagai pelengkap pakaian adat wanita Kaili. Sarung ini biasanya dihiasi dengan benang emas dan dalam bahasa Kaili disebut dengan Buya Sabe Kumbaja.
Seiring berjalan waktu, pada perkembangannya pemakaian sarung Donggala ini mengalami berbagai modifikasi yaitu dengan mengikat sarung dan kemudian dilipat pada sisi kanaan atau sampin kiri untuk memperindah serta memberi kebebasan bagi pemakainya untuk bergerak.
4. Pakaian Adat Pria Kaili Bernama Baju Koje/Puruka Pajana
Arti dari baju Koje/Puruka Pajana adalah sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh kaum pria dari suku kaili di Sulawesi Tengah. Jenis pakaian ini terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Baju Koje dan
b. Puruka Pajama.
Baju Koje atau biasa disebut dengan nama baju Ceki adalah kemeja berlengan panjang dengan kerah tegak dan pas dileher. Pada adat Kaili pengunaan baju Koje ini umumnya dipadukan dengan bawahan berupa celana yang disebut Puruka Pajana atau celana ketat sebatas lutut dengan ukuran kill yang tetap lebar, hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang gerak kepada pemakainya agar nyaman ketika digunakan untuk duduk dan berjalan.
Untuk terlihat sempurna, ditambahkan pula penggunaan sarung pada bagian pinggang, keris, serta aksesoris berupa destar atau siga sebagai penutup kepala.
5. Pakaian Adat Kaum Wanita Mori

Berikut ini masih pakaian adat tradisional wanita Sulawesi Tengah dari suku Mori yaitu berupa Lambu atau blus lengan panjang berwarna merah dengan variasi berupa hiasan dan motif rantai berwana kuning yang dipadukan dengan rok panjang berwana merah atau hawu yang juga dihiasi dengan motif rantai berwama kuning.
Ditambahkan pula penggunaan mahkota atau Pasapu pada bagian kepala serta aksessoris berupa konde atau pewutu busoki, tusuk konde atau lansonggilo, anting-anting atau tole-tole, kalung atau enu-enu, gelang tangan atau mala, ban pinggang atau pebo’o, dan juga cincin atau sinsi.
6. Pakaian Adat Kaum Pria Mori

Sedangkan untuk pria dari suku Mori dikenal dengan sebutan Lambu, yaitu berupa blus berwama merah yang dihiasi denan motif rantai berwama kuning yang dipadukan denan celana panjang berwama merah yang disebut dengan saluara.
Dan untuk terlihat lengkap, maka biasanya ditambahkan penggunaan destar atau melpa bate pada bagian kepala, sambengko (selempang), serta metampi ponal (sarung dan pedang).
7. Pakaian Adat Kaum Wanita Suku Toli-Toli
Pada poin ke 7 kita jatuh pada pakaian adat tradisional wanita dari suku Toli-Toli yaitu berupa Badu atau blus lengan pendek dengan lipatan-lipatan kecil yang dihiasi manik-manik dan pita emas. Umumnya, pemakaian blus ini dipadukan dengan bawahan berupa Puyuka atau celana panjang yang dihiasi pita emas dan manik-manik, ban pinggang berwarna kuning, serta lipa atau sarung sebatas lutut.
Tidak cukup sampai disitu, ditambahkan pula selendang atau silempang yang disampirkan pada bagian bahu dan juga beberapa aksesoris pendukung seperti anting, kalung, dan gelang yang terbuat dari manik-manik.
8. Pakaian Adat Kaum Pria Suku Toli-Toli
Di poin terakhir ini, pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah dari kaum pria suku Toli-Toli yaitu berupa blus lengan panjang dengan leher tegak yang dihiasi dengan pita emas dan manik-manik berwarna kuning yang dipadukan dengan bawahan berupa puyuka atau celana panjang. Ditambahkan pula penggunaan sarung sebatas lutut serta Sanggo sebagai penutup kepala.
Baca : Pakaian Adat Bali
Demikianlah kami sampaikan informasi tentang pakaian adat tradisional Sulawesi Tengah (Palu) pada kali ini. Seperti kami singgung diatas, bahwa artikel ini adalah artikel terakhir terkait pakaian adat di pulau Sulawesi. Sifatnya tidaklah final, karena akan dilakukan revisi atau update dikemudian hari jika memang diperlukan.
Kami berharap informasi ini memberikan banyak manfaat kepada pembaca yang budiman.
Ayo Tetap Jaga Budaya Indonesia!
konveksi murah di kalimantan