Pakaian adat tradisional Sulawesi Barat (Mamuju) dan gambar serta penjelasannya merupakan bagian dari budaya nusantara yang harus dilestarikan oleh kita semua sebagai warga negara Indonesia yang baik. Jangan sampai karena kita tidak peduli dengan budaya bangsa, lantas ada pihak lain yang mengklaim budaya kita jadi miliknya, disitulah baru kita heboh melakukan protes. Untuk menghindari hal itu, sebaiknya kita rawat budaya Indonesia dari sekarang. Kalau bukan kita, siapa lagi!
Baju, celana, rok dan aksesoris menjadi bagian-bagian busana tradisional Sulawesi Barat yang akan disampaikan pada artikel ini. Masing-masing memiliki keunikan sebagai wujud ciri khas dan simbol identitas bangsa yang harus dibanggakan.
Selain seni tari, daerah Sulawesi Barat juga kaya akan destinasi wisata yang memiliki daya tarik bagi wisatawan. Pakaian adat hendaknya terus menjadi objek wisata yang dijaga keberadaannya oleh pemerintah. Budaya asing yang masuk hendaknya tidak mampu menghancurkan eksistensi pakaian tradisional Sulbar.
Baca: Makanan Khas Mandailing
Banyak cara untuk mendapatkan informasi mengenai pakaian adat tradisional dari Sulawesi Barat. Bisa melalui membaca buku, diskusi dan langsung datang ke museum daerah provinsi Sulbar, baik yang ada di pemerintah provinsi maupun museum di kabupaten/kota. Dari semua media itu, ada saluran informasi yang saat ini banyak digandrungi oleh generasi zaman now, yaitu itu alat komunikasi modern bernama internet.
Beberapa artikel terkait pakaiat adat sudah pernah kami publikasikan di blog ini. Seperti pakaian adat Aceh, pakaian adat Jogjakarta dan pakaian adat Sulawesi Tenggara. Semua informasi tersebut bisa Anda baca disini. Dan jangan lupa sampaikan kritik dan saranmu ya.
Baiklah, selanjutnya kita bahasa satu persatu tentang pakaian adat tradisional Sulawesi Barat.
Daftar Isi
1. Pakaian Adat Wanita Mandar
Busana ini biasanya dikenakan wanita Mandar Sulawesi Barat pada saat upacara pernikahan. Selain itu, pakaian ini juga digunakan ketika sedang menarikan tarian tradisional Sulawesi Barat yang bernama Patuqdu.
Terjadi perbedaan busana yang dipakain untuk kegiatan tari dan pernikahan. Untuk tarian terdiri dari 18 aksesoris, sedangkan untuk busana pengantin terdiri dari 24 aksesoris.
Aksesoris-aksesoris tradisional tersebut digolongkan menjadi 5 bagian:
- pakaian utama,
- penghias kepala,
- perhiasan badan,
- dan perhiasan tangan.
Baca: Alat Komunikasi Tradisional Masa Kuno
2. Pakaian Adat Laki-Laki Mandar
Tampak sederhana Pakaian adat tradisional laki-laki Sulawesi Barat khas Suku Mandar terbilang begitu sederhana. Yang dikenakan pria adalah jas tertutup warna hitam yang berlengan panjang. Atasan ini dipadukan dengan celana panjang dan kain sarung yang dililitkan di pinggang sebagai bawahan.
Singkatnya, pakaian tradisional laki-laki Sulbar ini melambangkan bahwa laki-laki suku Mandar haruslah gesit dalam bekerja dan bersikap.
Baca: Adat Istiadat Sumatera Barat
3. Pakaian Adat Laki-laki Toraja
Berikut kita sedikit mengulas mengenai pakaian adat tradisional dari daerah Sulawesi Barat yang bernama pakaian adat Toraja. Pakaian tradisional ini merupakan pakaian yang panjangnya sampai lutut. Namanya Sepa Tallung Buku yaitu pakaian adat Toraja yang digunakan oleh laki-laki.
Sebagai wujud pelesatrian, PNS pria diwajibkan untuk menggunakan pakaian adat Seppa Tallung Buku setiap hari Sabtu.
Baca: Alat Musik Tradisional Suku Karo
Pakaian tersebut dilengkapi dengan aksesoris lainnya seperti kandaure, gayang, lipa’, dan lain-lain.
Baca : Pakaian Adat Jawa
4. Baju Adat Wanita Toraja
Nah, baju adat Toraja yang saju ini idalah baju lengan pendek dengan dominasi warna kuning, merah dan putih. Baju tradisional Sulbar ini bernama Pokko yang merupakan baju adat wanita yang sampai kini masyarakat Tana Toraja sendiri masih melestarikannya.
Salah satu bentuk pelestariannya adalah dengan cara mewajibkan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Tana Toraja untuk menggunakan baju Pokko setiap hari Sabtu.
Baca: Adat Istiadat Maluku
5. Baju Adat Kandore
Kandore juga merupakan baju adat tana Toraja yang diperuntukkan untuk wanita. Baju adat Sulbar ini merupakan baju adat yang berhiaskan manik-manik yang dijadikan kalung, gelang, ikat pinggang dan ikat kepala.
Dalam beberapa acara daerah, pakaian Kandore masih sering dipakai oleh masyarakat setempat. Meski tidak menjadi pakaian wajib bagi PNS, keberadaan pakaian ini masih dilestarikan hingga saat ini.
6. Pakaian atau Sarung Kain Tenun Toraja
Sarung Kain Tenun Toraja sebagai pakaian adat Sulawesi Barat berbahan dasar kain tenun. Pakaian khas ini umumnya digunakan oleh para tetua adat untuk memimpin upacara Rambu Solo’ atau upacara kematian di Kecamatan Rantepao.
Amat disayangkan, keberadaan kain tenun tersebut sudah sangat langka. Ini dibuktikan dengan kebanyakan tetua hanya memiliki setidaknya satu saja sarung kain tenun. Untuk mencegah kelangkaan ini, hendaknya pemerintah setempat membuat kebijakan untuk melestarikannya kembali.
Baca : Pakaian Adat Bali
Demikian informasi mengenai pakaian adat tradisional Sulawesi Barat dan gambar serta penjelasannya disampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga memberikan manfaat kepada pembaca. Bagi Anda yang ingin mengetahui ulasan mengenai pakaian adat dari daerah lain, silahkan cari pada blog ini melalui kolom “search”.
Tetap Semangat & Ayo Lestarikan Budaya Indonesia!
2 komentar