Pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirdjo adalah lanjutan dari informasi pengertian sejarah yang sudah kita bahas beberapa waktu lalu. Ada pengertian sejarah menurut para ahli dan pengertian sejarah menurut Herodotus serta pengertian sejarah menurut Ibnu Khaldun. Dengan banyaknya ulasan terkait sejarah dari berbagai sisi, maka diharapkan Anda semakin memahami secara menyeluruh tentang apa yang dimaksud dari definisi sejarah itu sendiri.
Tak Cuma itu, guna memberikan informasi lebih mengenai masa lalu, kami sudah pernah menulis tema penting dalam bentuk artikel yang berjudul : ruang lingkup sejarah dengan ulasan yang menarik. Untuk kedepan kami akan menambah atau melengkapi artikel tentang sejarah menjadi arsip digital di komunikasi daring.
Baiklah, tanpa perpanjang kata pengantar lagi, kami langsung membahas mengenai pengertian sejarah menurut ahli sejarah Indonesia yang bernama Sartono Kartodirdjo.
Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini menyampaikan pendapatnya bahwa pengertian sejarah berdasarkan peristiwa dan kisah menjadi dua, yaitu : Sejarah dalam artian Objektif dan sejarah dalam artian Subjektif.
Sejarah dalam arti objektif yang merupakan kejadian atau peristiwa sejarah yang tidak dapat terulang lagi. Sedangkan sejarah dalam arti subjektif dimana sejarah adalah suatu kontruksi (bangunan) yang disusun oleh penulis sebagai suatu uraian cerita (kisah). Kisah tersebut merupakan suatu kesatuan dari rangkaian fakta-fakta yang saling berkaitan.

Selanjutnya, Sejarawan Indonesia ini juga menegaskan bahwa tidak semua peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau bisa digolongkan sebagai peristiwa sejarah. Untuk menentukan peristiwa dikatakan sebagai sejarah memiliki beberapa syarat.
Sebuah peristiwa bisa dikategorikan sebagai sejarah apabila:
Daftar Isi
1. Peristiwa tersebut tergolong sebagai peristiwa yang unik
Maksud unik disini adalah peristiwa yang berbeda dengan peristiwa lain dimasa lampau. Jika ada 2 (dua) peristiwa yang terjadi mempunya persamaan, maka kedua peristiwa itu tidak termasuk sebagai sejarah. Sebuah keunikan dari peristiwa dapat dilihat indikatornya dengan banyaknya manusia yang berlomba ingin mengetahuinya dan menjadikan pembicaraan dalam berbagai kesempatan.
2. Peristiwa tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar
Contoh sejarah yang mempunya pengaruh besar adalah sumpah pemuda dan Aksi Bela Islam 212 di Monas ibu kota Jakarta yang digelar pada 2 Desember 2016 lalu. Kebalikannya, jika dampak sejarah kecil, maka belum memenuhi unsur sejarah alias tidak bisa di klaim sebagai sejarah menurut ahli sejarah dalam negeri ini.
Pengaruh besar dalam sebuah peristiwa dapat diukur dampaknya pada masa – masa berikutnya. Dan di negara Indonesia sangat banyak peristiwa besar dari mulai masa penjajahan sampai era kemerdekaan dan pasca kemerdekaan.
Bagi Anda yang tidak sepakat dengan arti sejarah menurut Sartono Kartodirdjo, silahkan saja. Anda bisa sampaikan hal itu melalui tulisan opini. Atau Anda bisa menuliskan pada kolom komentar dibawah dengan argumentasi yang mempunyai dasar.
Demikian kami sampaikan informasi tentang pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirdjo pada kesempatan ini. Semoga memberikan manfaat kepada pembaca setia blog ini. Silahkan ajukan saran dan kritik Anda pada kolom komentar. Kami akan sambut dengan gembira.
Contoh sejarah naratif dan non naratif menurut Sartono Kartodirdjo