Artikel tentang pengertian Inflasi dan penjelasannya lainnya secara lengkap
Inflasi via pharsafer.com

Pengertian Inflasi, Dampak dan Penyebab serta 10 Contohnya

Diposting pada

Pengertian Inflasi, dampak dan penyebab serta contoh dari Inflasi merupakan informasi penting guna menambah wawasan Anda dalam dunia ekonomi. Sebelumnya kami sudah mempublikasikan artikel tentang devaluasi. Dan artikel Inflasi adalah lanjutannya. Banyak istilah dalam ekonomi yang benar – benar harus dipahami dengan baik. Untuk lebih jauh mengetahui Inflasi, syarat utama adalah dengan mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.

Alasan kami menulis definisi Inflasi karena saat ini begitu khawatir dengan nilai mata uang rupiah terhadap dolar. Nilai jual dolar yang menguat membuat rupiah pada posisi rendah, bisa sampai pada angka Rp 15.000 per dolar AS di bulan September 2018.

Artikel tentang pengertian Inflasi dan penjelasannya lainnya secara lengkap
Inflasi via pharsafer.com

Apakah inflasi di Indonesia apakah sudah benar – benar terjadi? Bagaimana cara menghitung inflasi? Semoga dengan hadirnya artikel ini memberikan jawaban atas pertanyaan diatas.

Jika pun tidak begitu, minimal apa yang dimaksud dengan inflasi sudah bisa Anda pahami dengan baik dan benar.

Berikut ini akan kita bahas satu persatu mengenai Inflasi.

Pengertian Inflasi

Banyak pengertian Inflasi yang ada di buku maupun dari internet. Pada kesempatan kali ini, kami hanya tampilkan beberapa saja.

Menurut laman Wikipedia yang menyatakan bahwa : inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Kemudian berdasarkan laman Bank Indonesia : Inflasi diartikan sebagai kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya.

Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.

Nanti kami akan tambah lagi sebagai upaya melengkapi, yaitu pengertian inflasi menurut para ahli.

Penyebab Inflasi

Secara umum penyebab inflasi dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral) dan kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dan lain – lain.

Faktor terjadinya inflasi dapat dibagi dua, yaitu :

1. Adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation) dan dari ekspektasi inflasi.

Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price) dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

2. Kekacauan ekonomi dan politik

Situasi ekonomi dan politik di suatu negara juga mempengaruhinya. Bila suatu negara dalam kondisi yang tidak aman atau perang, harga-harga barang di negara tersebut cenderung mahal. Pernah terjadi di Indonesia ketika ada kekacauan politik dan ekonomi pada tahun 1998. Pada masa tersebut, levelnya di Indonesia mencapai 70% padalah level inflasi yang normal berkisar antara 3 hingga 4%.

Penyebab terjadinya dibagi menjadi banyak faktor dan beberapa diantaranya juga terjadi di Indonesia. Secara umum, inflasi merupakan kejadian atau gejala ekonomi yang tidak bisa dihilangkan secara tuntas. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah biasanya hanya pada sebatas mengendalikan atau menguranginya.

3. Bertambahnya uang yang beredar

Teorinya disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang uang yang beredar lebih besar 2 kali lipat maka harga barang pun menjadi lebih mahal 2 kali lipat.

Jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa bertambah apabila suatu negara menggunakan sistem anggaran defisit. Sehingga untuk menutup kekurangan anggaran tersebut, negara mencetak uang baru yang menyebabkan harga naik.

4. Campuran (Mixed inflation)

Inflasi campuran atau mixed inflation terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa bertambah, kemudia mengakibatkan penyediaan barang dan faktor produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada.

Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini akan sangat sulit diatasi atau dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu barang atau jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.

5. Ekspektasi (Expected inflation)

Expected inflation atau inflasi inspektasi terjadi sebagai akibat dari perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik lagi.

Harapan masyarakat akan kondisi ekonomi di masa yang akan datang juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau juga inflasi biaya produksi. Inflasi jenis ini tergolong sulit untuk dideteksi karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.

Contoh Inflasi

Naiknya nilai tukar mata uang asing menyebabkan naiknya harga minyak dunia yang pada akhirnya membuat hampir seluruhharga komoditas naik. biaya produksi menjadi tinggi sehingga harga barang juga ikut naik dan daya beli masyarakat menurun.

Mengutip laman PinterPandaicom terbagi menjadi 2 contoh inflasi, yaitu:

Contoh dampak positif Inflasi

  1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
  2. Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
  3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
  4. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
  5. Jika inflasi ringan, dapat meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.

Contoh dampak negatif Inflasi

  1. Harga barang-barang dan jasa naik.
  2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
  3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
  4. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
  5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang.

Cara menghitung laju inflasi

Untuk mengukur tingkat harga secara makro, biasanya menggunakan pengukuran Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Indeks (CPI). Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat diartikan sebagai indeks harga dari biaya sekumpulan barang konsumsi yang masing-masing diberi bobot menurut proporsi belanja masyarakat untuk komoditi yang bersangkutan.

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan presentase yang digunakan untuk menganalisis tingkat/laju inflasi. IHK juga merupakan indicator yang digunakan pemerintah untuk mengukur inflasi yang ada di Indonesia.

GNP deflaktor adalah rasio GNP nominal pada tahun tertentu terhadap GNP riil pada tahun berikut. Hal ini merupakan ukuran inflasi dari periode dimana harga dasar untuk perhitungan GNP riil digunakan sampai GNP sekarang. Perhitungan cara ini melibatkan semua barang yang diproduksi.

Indeks Harga Produsen (IHP) ini mengukur harga barang yang dibeli oleh produsen yang meliputi bahan mentah dan barang setengah jadi. IHP ini juga digunakan untuk mengukur indeks harga pada awal distribusi.

Rumus untuk menghitung IHK adalah:

IHK = Pn/Po X 100

Diketahui:

Pn = Harga sekarang

Po = Harga pada tahun dasar

Contoh:

Harga untuk jenis barang tertentu pada tahun 2005 Rp 10.000,00 per unit, sedangkan harga pada tahun dasar Rp 8.000,00 per unit maka indeks harga pada tahun 2005 dapat dihitung sebagai berikut:

Jawab:

IHK = Rp 10.000,00/ Rp 8.000,00 X 100 = 125

Demikian kami sampaikan mengenai artikel Pengertian Inflasi, Dampak dan Penyebab serta Contohnya untuk kali ini. Jangan lupa ikuti terus perkembangan blog ini dari waktu ke waktu guna menambah wawasan kamu dalam banyak hal yang bermanfaat.

Credit: Wkipedia, BI, PinterPandai

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *