Rumah adat dan tradisional Sulawesi Tenggara
Rumah Adat Banua Tada via Holobis.Net

3 Nama Rumah Adat Sulawesi Tenggara Gambar dan Keterangannya

Diposting pada

Rumah Adat Sulawesi Tenggara (Sulteng) merupakan bagian dari budaya Indonesia yang pernah ada. Nama rumah adat, gambar, keterangannya, kini mudah ditemukan melalui media komunikasi daring. Dengan begitu, kerja untuk mempromosikan daerah yang memiliki ibukota Kendari ini jadi lebih mudah. Apalagi dengan banyaknya media sosial, mulai dari Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube.

Puluhan objek wisata alam di Sulawesi Tenggara berdasarkan informasi dari laman online yang kami temukan. Otomatis budaya lokal dan tradisional Sulteng akan dengan mudah tersosialisasikan kepada wisatawan yang datang, baik wisatawan domestik mamupun internasional.

Di dunia pendidikan, khususnya sekolah, banyak guru yang memberikan tugas kepada murid untuk mengenal budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Termasuk juga rumah adat Sulawesi Tenggara.

Apa saja yang harus dipelajari dari Rumah Adat Sulawesi Tenggara?

Jawabannya ada banyak. Bisa pelajari tentang sejarahnya, filosofi, desainnya, bentuk dan nilai sosial budaya sampai sudah sejauh mana rumah tradisional Kendari itu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Apakah benar jumlah rumah adat Sulawesi Tengah cuma tiga saja? Harus dicari jawabannya. Ini berguna demi mengenal lebih jauh tentang budaya Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya, kami sudah menulis mengenai rumah adat Sulawesi Tengah dan rumah adat Riau serta rumah adat Palembang. Untuk kedepan blog ini akan terus melengkapi arsip digital mengenai budaya Indonesia.

Baiklah, langsung saja kita sampaikan apa – apa saja rumah Adat Sulawesi Tenggara. Sepertinya memang ini yang Anda inginkan saat mengunjungi laman ini, bukan?

Inilah Nama – Nama Rumah Adat Sulawesi Tenggara yang Penting Diketahui

1. Rumah Adat Mekongga

Rumah Adat Sulawesi Tenggara
Rumah Adat Mekongga via Blogger

Rumah Adat Mekongga adalah rumah adat suku Raha (mekongga). Raha atau yang lebih dikenal dengan Mekongga memiliki arti seperti Poiaha. Bangunan ini berukuran luas, besar, dan berbentuk segi empat terbuat dari kayu dengan diberi atap dan berdiri diatas tiang- tiang besar yang tingginya sekitar 20 kaki dari atas tanah.

Bangunan ini terletak disebuah tempat yang terbuka di dalam hutan dengan dikelilingi oleh rumput alang-alang. Pada saat itu bangunan tingginya sekitar 60-70 kaki. Dipergunakan Sebagai tempat bagi raja untuk menyelenggarakan acara-acara yang bersifat seremonial atau upacara adat.

Rumah adat Mekongga berbentuk panggung terdiri dari 12 (dua belas) tiang peyangga yang bermakna 12 orang pemimpin yang berpengaruh, 30 (tiga puluh) anak tangga yang bermakna 30 helai bulu dari sayap burung Kongga serta terdapat 4 (empat) ruang/bilik.

2. Rumah Adat Laikas (Malige)

Rumah Tradisional Sulawesi Tenggara
Rumah Adat Laikas via WordPress

Rumah adat Laikas adalah rumah adat dari suku Tolaki, yaitu suku adat yang tinggal sekitar kota Kendari, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka dan Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Utara.

Rumah adat Laikas (Malige) ini berbentuk rumah panggung yang biasanya bisa terdiri dari 3 – 4 lantai. Bagian kolong rumah adat Laikas difungsikan untuk menyimpan binatang ternak seperti ayam / babi. Lantai pertama dan kedua digunakan tempat tinggal oleh raja dan permaisuri, lantai ketiga untuk penyimpanan benda pusaka, dan lantai keempat digunakan untuk semedi atau beribadah. Sedangkan pada bagian kiri dan kanan lantai kedua terdapat ruangan khusus yang dipergunakan untuk menenun pakaian / kain tradisional yang disebut bone.

Uniknya rumah adat Laikas atau Malige ini tidak menggunakan bahan logam seperti paku, akan tetapi rumah adat laikas atau malige ini menggunakan bahan 100% dari alam yaitu kayu dan atapnya terbuat dari rumbai alang-alang/nipah. Balok kayu digunakan sebagai tiang, sedangkan dinding / badan rumah dari papan. Sedangkan untuk menyatukan semua bahan bangunan digunakan pasak kayu atau serat kayu.

3. Rumah Adat Banua Tada

Rumah adat dan tradisional Sulawesi Tenggara
Rumah Adat Banua Tada via Holobis.Net

Rumah adat Banua Tana memang berbentuk rumah panggung dengan bahan material utamanya ialah kayu tanpa menggunakan paku. Banua Tada terdiri dari dua kata, yakni Banua yang memiliki arti rumah dan Tada yang berarti siku. Secara harfiah, Banua Tada ialah rumah siku.

Sebagai salah satu peninggalan dari kesultanan Buton, rumah adat Kamali atau Malige ini yang begitu dikenal sebagai Rumah Adat Sulawesi Tenggara. Di Malige sendiri terdapat juga banyak simbol-simbol dan hiasan yang banyak dipengaruhi oleh adanya konsep dan ajaran tasawuf. Simbol dan juga hiasan tersebut ialah melambangkan nilai-nilai budaya, kearifan lokal dan juga cerita dari peradaban kesultanan Buton di masa lampau.

Berdasarkan peruntukannya sendiri, rumah adat Banua Tada ini terbagi dalam 3 jenis, yakni Kamali atau malige, yang adalah sebuah rumah atau istana tempat tinggal bagi raja berserta keluarganya, Banua tada tare pata pale, ialah rumah siku bertiang empat tenpat tinggal dengan pejabat dan pegawai istana dan Banua tada tare talu pale, adalah rumah siku bertiang tiga tempat tinggal bagi orang biasa.

Kami cukupkan informasi tentang rumah adat Sulawesi Tenggara dan semoga kerja keras ini memberikan manfaat kepada pembaca. Amin.

Jangan sungkan untuk memberikan saran dan kritik ya.

Credit:

Wikipedia, _http://sultraprov.go.id _http://lengkapkbudayaan.com/rumah-adat-sulawesi-tenggarara/
_http://www.tradisikita.my.id/2015/11/laikas-rumah-adat-sulawesi-tenggara.html
_http://kisahasalusul.blogspot.com/2016/02/rumah-adat-sulawesi-tenggara.htm

Sponsored
Ad 10

3 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *