Rumah adat Palembang adalah kekayaan khazanah Indonesia. Palembang sebagai ibukota Sumatera Selatan (Sumsel) dikenal sebagai daerah yang teguh menjaga budaya lokal, salah satunya adalah rumah adat.
Dari bebepara rumah adat Palembang, masing – masing memiliki nama yang memiliki makna dan fungsi masing – masing pula. Penyebutan nama rumah tradisional itu pun sangatlah mudah dilakukan khususnya warga di luar Palembang.
Pada kesempatakn kali ini, kami akan mengenalkan kepada pembaca tentang rumah adat Palembang yang asli berdasarkan sejarahnya. Berubah zaman dan waktu bisa saja menyebabkan terjadi perubahan pada bentuk, rupa dan warna. Namun spirit yang ada harus tetap terjaga.
Peranan pemerintah dan warga Palembang sendiri sangatlah penting untuk menjaga, merawat dan melestarikan rumah khas Palembang yang sarat dengan ragam nilai – nilai. Pun peran dari masyarakat dari Sabang sampai Merauke tidak kalah penting untuk melestarikan budaya Indonesia yang ada tempat asal makanan yang bernama Empek – Empek.
Rumah adat Palembang dan keterangannya dewasa ini sangat mudah didapatkan informasinya. Anda bisa akses internet dari laptop atau PC serta smartphone. Kemudian pada alat komunikasi modern tersebut ketik pada mesin pencari, maka dalam waktu sangat cepat, informasi yang Anda inginkan sudah terpenuhi.
Nah, kali ini kami sudah mengumpulkan nama – nama rumah adat daerah Palembang untuk Anda. Sebagaimana dulu kami telah menulis rumah adat Jawa Barat, rumah adat Sumatera Utara dan Rumah adat Aceh pada blog ini. Untuk apa kami menulisnya? Untuk membantu pengguna internet yang membutuhkan. Termasuk Anda.
Daftar Isi
Nama – Nama Rumah Adat Palembang dan Fungsinya
1. Rumah Adat Palembang Limas Dan Fungsinya

Limas merupakan salah satu rumah adat Palembang. Dan asal kata Limas dari kata “Lima dan Emas.
Untuk bentuknya, rumah adat Limas berbentuk panggung dengan atapnya yang berbentuk segi lima. Lantai rumah dibuat Berundak. Undakan ini disebut dengan Kekijing.
Sebuah rumah Limas biasanya terdiri atas 2, 3, atau 4 Kekijing.
Tinggi tiang rumah/penyangga rumah kira-kira 1,5 meter sampai 2 meter dari permukaan tanah.
Ada berapa ruang rumah Limas?
Rumah limas terdiri atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang. Ruang depan disebut juga dengan garang atau beranda. Di bagian depan rumah terdapat tangga untuk masuk ke rumah. Biasanya tangga berjumlah dua buah. Selain tangga, dilengkapi pula dengan gentong atau tempayan untuk menampung air.
Air dalam tempayan digunakan untuk mencuci kaki sebelum masuk ke dalam rumah. Ada kalanya di garang ditambahkan bangunan Jogan. Kegunaan Jogan tersebut untuk beristirahat baik pada sore maupun malam hari. Di samping untuk beristirahat, Jogan juga dipergunakan untuk meletakkan peralatan dan tempat anak-anak, saat pemilik rumah sedang melaksanakan hajatan.
Fungsi rumah Limas memang sangat komplek ya.
2. Rumah Cara Gudang

Termasuk salah satu rumah ada Palembang, rumah cara gudang didirikan dengan tiang-tiang tinggi sekitar 2 m. Atapnya berbentuk Limas. Penamaan ini mungkin karena bentuknya yang memanjang seperti gudang. Lantai rumah cara gudang tidak berundak seperti pada rumah Limas.
Rumah cara gudang dibuat dari kayu-kayu yang bagus seperti kayu petanang, unglen, dan tembesu. Susunan ruang rumah cara gudang hampir sama dengan rumah Limas. Rumah ini terbagi atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang.
3. Rumah Kilapan
Rumah kilapan adalah rumah tradisional yang dinding-dindingnya tidak terdapat ukiran, tetapi cukup dilicinkan/dihaluskan dengan ketam/sugu. Rumah ini tergolong rumah panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter. Akan tetapi, tiang-tiang penyangga rumah tidak ditanamkan ke dalam tanah seperti halnya rumah Limas. Tiang-tiang cukup didirikan di atas tanah dan diperkuat dengan baru-baru. Tiang seperti ini disebut tiang duduk. Adapun susunan ruang dari rumah kilapan sama halnya dengan rumah tatahan. Ruangan ini terdiri atas ruang depan, sengkar atas, dan ruang bawah.
4. Rumah Tatahan (Bersemah)

Dibilang rumah tatahan karena pada bagian-bagian tertentu dihiasi dengan ukiran. Pembuatan hiasan ukiran tersebut dengan cara menata atau memahat. Rumah tatahan berbentuk bujur sangkar dan dibangun di atas tiang setinggi kurang lebih 1.5 meter. Bahan bangunannya berasal dari kayu kelat atau tembesu yang tahan lama.
Ruangan dari tatahan terdiri atas dua ruangan utama yakni ruang depan dan ruang tengah. Ruangan depan berupa beruge atau garang yang berguna sebagai tempat memasak. Biasanya di tempat ini diberi tanah yang kemudian diletakkan tungku untuk memasak. Ruang tengah terdiri atas sengkar bawah dan sengkar atas.
5. Rumah Padu Ampar
Hampir seluruh bahan bangunan rumah Ampar berasal dari bambu. Rumah ini termasuk rumah panggung. Atap rumah ini sama dengan atap rumah kingking, yaitu atap piabung. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah menjadi dua. Bagian depan rumah berupa garang dengan tangga. Tangganya juga terbuat dari bambu, sedangkan bagian tengah sedikit berbeda dengan jenis rumah kilapan, tatahan, ataupun kingking. Lantai rumah bagian tengah dibuat tidak berundak. Ini berarti di bagian tengah rumah tidak terdapat sengkar, baik sengkar atas maupun sengkar bawah.
6. Rumah Padu Kingking
Rumah padu kingking meruapakan rumah yang pada bagian-bagian tertentu terdiri atas kayu dan bambu. Bambu ini digunakan terutama untuk bagian dindingnya. Bentuk rumah kingking lebih kurang seperti bujur sangkar. Atapnya yang berbentuk piabung terbuat dari bambu yang dibelah dua atau gelumpai. Rumah kingking termasuk rumah panggung. Jenis tiang penyangganya berupa tiang duduk. Adapun bagian-bagian dalam rumah sama dengan rumah jenis tatahan dan kilapan.
7. Rumah Rakit

Rumah Rakit adalah rumah tempat tinggal, tetapi terapung. Rumah ini berada di atas rakit. Rakit disusun dari balok-balok kayu dan potongan-potongan bambu. Pada keempat sudutnya dipasang tiang agar rumah tidak berpindah tempat. Tiang-tiang tersebut diikat dengan tali rotan yang kuat ke tonggak yang menancap di tebing sungai.
Rumah Rakit berbentuk persegi panjang, tetapi selisih panjang dan lebar rumah tidak terlalu besar, sehingga hampir seperti bujur sangkar. Atap rumah terdiri atas dua bidang saja, yang disebut atap kajang. Pada umumnya rumah Rakit terbagi menjadi dua bagian saja dengan dua buah pintu. Sebuah pintu menghadap ke tepi sungai. Pintu yang lain menghadap ke tengah sungai. Adapun daun jendela terdapat di kanan kiri rumah. Kadang-kadang daun jendela tersebut searah dengan pintunya. Antara rumah rakit dan daratan dihubungkan dengan jembatan, sedangkan untuk berhubungan dengan tetangga menggunakan perahu.
Jika Anda hendak mengunjungi Palembang guna mengetahui lebih dekat mengenai rumah adat Palembang, daftar alamat rental mobil palembang sudah pernah kami tulis.
Semoga artikel ini memberikan manfaat kepada Anda dan jangan sungkan untuk memberikan kritik dan saran pada kolom komentar.
Tetap Semangat & Selalu Tersenyum!
2 komentar