Senjata Tradisional Aceh dan penjelasan dikumpulkan lengkap. Anda bisa membaca senjata tradisional Aceh berserta keterangannya dan juga gambar terkait supaya pembaca mengetahui secara menyeluruh. Paling tidak ada 11 senjata tradisional yang digunakan oleh Aceh ketika melawan penjajah di masa lalu. Dan kini alat perang Aceh itu masih menjadi legenda. Beberapa dari alat itu masih digunakan oleh masyarakat Aceh tidak untuk perang, melainkan untuk kekeperluan lain seperti alat masak di dapur atau berburu hewan dan berkebun.
Peradaban sebuah bangsa dapat dilihat dari sejarah yang telah dilewati bangsa tersebut. Masa keemasan suatu bangsa bukanlah datang dengan sendirinya namun dicapai dengan perjuangan dan pengorbanan. Sejarah sebuah bangsa selalu meninggalkan jejak berupa benda peninggalan sejarah maupun nilai kebudayaan yang melekat pada masyarakatnya.
Baca >> Senjata Tradisional Bali dan Senjata Tradisional Papua
Nanggro Aceh Darussalam (NAD) yang merupakan propinsi terujung negara Indonesia punya rekam jejak sejarah yang panjang. Kekhasan budaya masyarakatnya melekat hingga kini. Ada banyak peninggalan sejarah masyarakat Aceh yang memperlihatkan bagaimana dahulunya sejarah perjuangan di masa yang lalu. Dan salah satu peninggalan sejarah dari aceh adalah senjata tradisional yang dulu digunakan masyarakatnya baik dalam mempertahankan diri maupun berjuang melawan penjajah
Daftar Isi
Benda Apa Saja Yang Menjadi Senjata Tradisional Aceh?
Berikut akan dibahas satu persatu mengenai alat-alat perang yang pernah dipakai oleh kerajaan Aceh dan masyarakatnya melawan penjajah.
1. Senjata Siwah

Siwah merupakan senjata tajam yang mirip dengan Rencong yang juga merupakan senjata untuk menyerang. Bentuknya hampir sama dengan Rencong, tetapi Siwah ukurannya (baik besar maupun panjang) melebihi dari Rencong.
Alat perang ini sangat langka ditemui, selain harganya mahal, juga merupakan bahagian dari perlengkapan raja-raja atau ulebalang-ulebalang.
Untuk siwah yang diberikan hiasan dari emas dan permata pada sarung dan gagangnya, berfungsi sebagai perhiasan bukan sebagai senjata.
2. Rencong

Rencong adalah senjata tradisional yang mulai dipakai pada zaman kesultanan Aceh, yaitu sejak pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah (Sultan Pertama Aceh). Rencong ini selalu ada dan diselipkan dipinggan Sultan Aceh, para Ulee Balang dan masyarakat pun menggunakan Rencong sebagai senjata pertahanan diri.
Rencong dikenakan oleh Sultan dan para bangsawan lainnya, biasanya terbuat dari emas dan sarungnya terbuat dari gading. Sedangkan rencong yang digunakan oleh masyarakat biasa terbuat dari kuningan atau besi putih, sedangkan sarungnya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau.
3. Meucugek

Meucugek atau cugek ini merupakan istilah perekat. Bentuk senjata tradisional yang masih tergolong kedalam jenis rencong ini memiliki gagang yang dibuat panahan dan mempunyai perekat yang berfungsi memudahkan penggunanya saat menikamkan senjata ini ke badan musuh/lawan.
4. Meupucok

Meupucok mempunyai pucuk yang terbuat dari ukiran-ukiran logam emas di atas gagangnya. Meupucok ini biasa digunakan sebagai hiasan pada acara-acara resmi yang berhubungan dengan acara adat ataupun kesenian.
5. Pudoi

Rencong ini disebut pudoi karena rencong ini mempunyai gagang yang pendek dan lurus. Sehingga terkesan rencong tersebut belum selesai. Sebutan pudoi Aceh ini adalah istilah untuk sesuatu yang dianggap belum selesai/sempurna.
6. Rencong Meukuree

meukuree memiliki hiasan pada bagian matanya. Hiasan tersebut dapat berupa gambar lipan, ular, bunga ataupun yang lainnya. penggunaan senjata tradisional meukuree ini sama dengan penggunaan senjata tradisional rencong.
7. Peudeung

Peudeung atau yang dikenal dengan nama Pedang Aceh ini umumnya digunakan sebagai pelengkap dalam pertarungan. Jika biasanya rencong digenggam di tangan kiri sebagai alat tikam (penusuk), peudeung digenggam di tangan kanan sebagai alat pengalih perhatian sekaligus untuk pencincang dan pentetak tubuh lawan.
Senjata Tradisional Aceh Peudeung ini memiliki macam-macam bentuk gagang yang dibedakan menjadi :
8. Peudeung Tumpang Jingki

Pada alat perang ini, gagang pedang yang menyerupai mulut terbuka.
9. Peudeung Ulee Meu-Apet

Pada gagangnya terdapat apet atau penahan untuk tidak mudah terlepas.
10. Peudeueng Ulee Tapak Guda
Gagangnya menyerupai telapak kaki kuda.
Menurut daerah asal peudeung ini, di Aceh dikenal dalam beberapa peudeung yaitu peudeung Habsyah (dari Abbesinia), peudeung Turki (dari raja-rajaTurki) dan peudeung Poertugis (dari Eropa Barat).
11. Meriam Sri Rambai’ Iskandar Muda

Satu bukti sejarah kejayaan masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang masih tersisa saat ini adalah meriam Sri Rambai. Meriam itu sekarang diletakkan menghadap ke laut di Fort Cornwallis, George Town, Penang, Malaysia.
Zaman dulu meriam dipakai untuk menyerang penjajah oleh Aceh. Sedang saat ini, budaya meriam masih terus ada. Biasanya meriam bannyak bermunculan pada saat bulan puasa Ramadhan. Fungsinya bukan untuk menyerang musuh tapi sekedar ajang bermain saja.
Demikianlah informasi mengenai senjata tradisional Aceh ini disampaikan. Semoga memberikan manfaat kepada pembaca.
Sekedar tambahan, Aceh saat ini sedang menjadi kota wisata yang memiliki banyak sekali destinasi wisata unik dan menarik, baik wisata alam maupun sisata sejarah dan kebudayaan. Peristiwa tsunami pun menambah beberapa objek wisata di Aceh.
Bagi Anda yang ingin wisata ke Aceh bisa mengungjungi laman www.paketwisatamedanaceh.com dan mengenai rental mobil di Aceh bisa dilihat disini.
3 komentar