Pakaian adat Jawa memiliki banyak model. Desain dan coraknya yang unik membuat orang yang memakainya tampak gagah (bagi pria) dan anggun (bagi wanita).
Meski zaman terusn berubah, pakaian tradisional Jawa itu tetap dipakai oleh masyarakat Indonesia, khususnya pada acara-acara tertentu. Pada saat acara pernikahan, pesta adat dan khitanan serta acara lainnya.
Selain itu, keberadaan baju adat Jawa saat ini semakin meluas. Artinya, tidak hanya mereka yang suku Jawa saja memakainya, suku lain pun ikut mengenakannya. Bahkan, kejadian ini pun berlalu bagi warga asing (bule).

Perpaduan dunia modern dengan ciri khas pakaian Jawa memberi peluang usaha bagi para desainer untuk melakukan improvisasi busana karyanya. Beberapa karya desainer ternama Indonesia pun mengangkat tema budaya jawa ke kancah internasional.
Salah satunya desainer Ramli yang memiliki perhatian khusus terhadap kain tradisional, salah satunya baju batik Indonesia. Tentu ada beberapa lagi desainer Indonesia yang mengenalkan pakaian Jawa kepada dunia.
Daftar Isi
Pakaian Tradisional Adat Jawa Untuk Pria dan Wanita
Pria mempunyai pakaian adat Jawa tersendiri dan begitu juga bagi para wanita. Pakaian yang seragam digunakan keduanya adalah pada saat acara pernikahan. Dimana kedua mempelai mengenakan pakaian yang sudah menjadi tradisi Jawa.
Pengantin pria tampil dengan Blangkon dan wanita dengan Kebaya. Ada aksesoris keris dibelakang pakaian pria diikuti memakai sendal. Sedangkan pengantian wanita punya keunikan tersendiri pakaiannya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini 7 pakaian adat Jawa yang berhasil kami himpun untuk melengkapi artikel ini.
7. Pakaian Adat Jawa Pangsi

Pakaian Pangsi merupakan pakaian kebesaran orang Jawa. Selain enak dipake buat shalat, berkebun, juga nyaman saat belajar pencak silat.
Pangsi juga terasa simple dan santai untuk dikenakan sebagai pakaian sehari-hari. Bahkan, pangsi sudah trend untuk semua kalangan, baik tua dan muda.
Dibeberapa kesempatan, tidak jarang ada artis yang juga memakai Pangsi dalam acara tertentu.
6. Pakaian Adat Jawa Kebaya

Terjadi polemik sejarah terkait dengan Kebaya. Ada yang menyatakan Kebaya asalnya dari China. Kemudian menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi yang berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya dan norma setempat.
Namun ada juga pendapat bahwa kebaya memang asli dari Indonesia.
Mana yang betul?
Dilansir Wikipedia, Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni.
Sampai saat ini mayoritas masyarakat Indonesia sepakat bahwa Kebaya adalah budaya Jawa.
5. Pakaian Adat Jawa Jawi Jangkep

Kita bahas dulu secara singkat pengertian dari Jawi Jangkep.
Jawi berarti Jawa dan Jangkep berarti lengkap.
Jikai diuraikan, Jawi Jangkep adalah “pakaian pria yang terdiri dari beberapa perlengkapan yang digunakan untuk keperluan adat.”
Pakaian adat Jawi Jangkep terdiri dari atasan yang berupa baju Beskap dengan motif bunga dan untuk bahawan menggunakn kain Jarik yang dililitkan dipinggang.
Destar berupa blangkon yang digunakan penutup kepala tradisional yang dikenakan oleh para pria. Agar dalam tampilan lebih menarik maka ditambahkan aksesoris lainnya berupa keris dan cemila atau kaos kaki.
4. Pakaian Adat Jawa Basahan

Pakaian Basahan merupakan salah satu pakaian adat yang khas digunakan dalam upacara pernikahan adat kraton maupun upacara adat pernikahan Surakarta. Pakaian yang biasanya dikenal sebagai pakaian khas perkawinan Surakarta khususnya Kraton Hadiningrat Surakarta.
Kini pakaian Basahan umum digunakan pada pengantin pria dan wanita.
3. Pakaian Adat Jawa Batik

Pakaian Batik merupakan baju khas warisan kebudayaan bangsa Indonesia, khususnya suku Jawa. Batik bisa disebut suatu identitas bangsa, yang kini sudah kembali menjadi trend dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia.
Pada hari tertentu, beberapa lembaga pemerintahan dan swasta mewajibkan karyawannya memakain pakaian berbahan batik dengan desain yang sudah ditentukan. Kebanyakan dari lembaga itu biasanya mengenakan pada hari Jum’at.
Ini adalah cara untuk terus melestarikannya.
2. Pakaian Adat Jawa Kanigaran

Kanigaran menjadi salah satu jenis pakaian adat ala-ala bangsawan. Tidak heran jika banyak sekali pengantin yang lebih memilih busana ini karena nilai dan makna yang sangat kental dari jenis pakaiannya.
1. Pakaian Adat Jawa Surjan dan Beskap
Apakah perbedaan Surjan dan Beskap? Kedua pakaian itu memiliki perbedaan yang sangat mendasar meski keduanya sama-sama pakaian adat Jawa.
Surjan adalah pakaian adat pria Jawa untuk bagian atasan dan bersifat resmi. Pemakaian surjan hanya dikhususkan secara terbatas untuk wilayah Yogyakarta. Konon pakaian ini merupakan busana khas dari Kerajaan Mataram. Pertama kali diciptakan oleh Sunan Kalijaga.

Beskap adalah pakaian adat pria resmi dalam tradisi Jawa Mataraman. Kata beskap berasal dari bahasa belanda yaitu beschaafd yang artinya berkebudayaan. Pakaian ini tersebar di kerajaan-kerajaan yang tergolong wilayah Vorstenlanden, termasuk Surakarta dan Yogyakarta. Beskap berbentuk kemeja menyerupai jas dari bahan yang tebal, tidak mempunyai kerah lipat, kebanyakan berwarna gelap, dan tidak bercorak. Bagian depannya berbentuk tidak simetris karena mempunyai barisan kancing yang berpola menyamping.

Demikian informasi mengenai pakaian adat Jawa, gambar beserta penjelasannya. Semoga menambah pengetahuan bagi yang membaca. Jangan sungkan untuk memberikan saran dan komentar.
Jayalah budaya Jawa Indonesia!
1 komentar