Alat musik tradisional Papua meliputi gambar, penjelasan dan cara memainkannya berhasil di kumpulankan untuk Anda. Tak lupa pula, alat musik tradisional Papua Barat juga dilampirkan berserta dengan keterangannya.
Papua memang punya daya tarik tersendiri di mata dunia. Selain banyak objek wisatanya yang terkenal, Papua juga punya nilai sejarah di bidang kesenian musik. Salah satunya alat musik Papua. Zaman boleh berubah, rezim boleh berganti, hanya saja mengenal dan terus mengenal warisan budaya Indonesia jangan ditinggalkan. Jika bukan kita, siapa lagi?
Digalakannya bidang pariwisata di Indonesia, harus menjadi sarana kita untuk mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Apa saja itu? Adalah musik, lagu daerah, pakaian adat, dan lain-lain sebagainya. Dengan begitu, kesenian daerah Indonesia tidak terkikis oleh zaman yang saat ini melahirkan banyak budaya modern, termasuk alat musik modern.
Dulu, blog Silontong sudah pernah mengulas beberapa alat musik tradisional yang ada di Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai wujud rasa cinta kepada Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi? Apa mungkin orang asing yang mau membudayakannya? Yang ada mereka malah mengklaim sebagai milik negara mereka. Sadis, bukan?
Maka dari itu, sebelum budaya Indonesia di klaim oleh negara lain, ayo kita jaga bersama-sama.
Baiklah, langsung saja, berikut adalah alat musik tradisional yang ada di Papua. Wajib untuk Anda ketahui dan di hafal :).
Daftar Isi
1. Triton

Merupakan alat musik tradisional masyarakat Papua, cara memainkan alat murik Triton memakai mulut, yaitu dengan cara ditiup. Untuk menemukan alat musik ini, biasanya dengan mudah ditemukan di seluruh pantai, terutama di daerah Biak, Yapen, Waropen, Nabire, Wondama, serta kepulauan Raja Amat.
Konon, alat musik tradisional tersebut cuma digunakan untuk sarana komunikasi, yaitu difungsikan sebagai alat panggil atau pemberi tanda. Sekarang, alat musik ini juga digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat Papua.
2. Pikon

Termasuk sebagai alat musik tradisional asli Papua, Pikon sebenarnya asal dari kata Pikonane, dan dalam bahasa Baliem berarti alat musik bunyi. Pikon adalah alat musik tradisional khas suku Dani yang biasa dimainkan oleh kaum pria.
Biasanya masyarakat setempat memainkan alat ini sambil beristirahat setelah lelah bekerja seharian atau ketika bersantai di Honai. Yang membuat aneh, bunyi suara yang dihasilkan oleh Pikon sebenarnya tidaklah merdu, malahan cenderung sumbang.
Lebih lanjut, Pikon disebut sebagai alat musik yang cukup spesifik dan tidak sembarang orang dapat memainkan alat ini karena cara memainkannya yang cukup rumit.
Sudah cara memainkannya sulit alias rumit, Pikon cuma menghasilkan suara yang sumbang. Unik, bukan?
3. Yi
Alat musik tradisional Papua yang ini terbuat dari kayu dan bambu. Ada 2 fungsi alat musik Yi, yaitu: pertama, sebagai alat bunyi untuk memanggil penduduk, dan kedua berfugsi untuk mengiringi acara kesenian tari-tarian.
4. Tifa
Alat musik Tifa mirip dengan alat musik gendang. Dengan begitu cara memainkannya dengan cara dipukul. Tifa terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi. Untuk penutupnya kulit dari binatang Rusa sebagai bahan untuk membuatnya. Kulit Rusa tersebut dikeringkan guna menghasilkan suara yang bagus dan indah.
Anda pernah makan daging Rusa?
5. Paar dan Kee
Ini alat musik yang unik, mengapa? Karena sebetulnya Paar dan Kee berfungsi utama sebagai penutup kelamin pria adat masyarakat Papua. Paar merupakan labu kering dan kee merupakan ikat pinggang yang terbuat dari tulang burung Kasuari. Nah, uniknya, keduanya juga bisa berfungsi sebagai alat musik tradisional di Papua. Keduanya biasa dipakai para pria untuk menari dan menghasilkan bunyi ketika saling bertemu satu sama lain.
6. Krombi
Kombi merupakan alat musik tradisional Papua yang terbuat dari bambu. Krombi adalah salah satu alat musik yang fungsinya berguna untuk mengiringi tarian pada pesta adat masyarakat Papua. Alat musik tersebut biasanya dimainkan dengan memakai sebuah kayu kecil lalu diketuk-ketuk pada bambu tersebut.
7. Butshake

Butshake terbuat dari bambu dan buah kenari. Buthsake adalah alat musik dari bahan buah kenari, berasal dari Muyu Kabupaten Merauke. Alat musik tersebut berfungsi pada pesta tari-tarian adat di masyarakat Papua.
8. Amyen
Terbuat dari kayu, Amyen merupakan alat musik tiup yang digunakan untuk mengiringi tari-tarian di Papua. Fungsi lain dari alat musik ini adalah untuk memanggil dan memberi tanda bahaya pada saat berperang melawan musuh.
Tidak sekedar kayu, alat musik tersebut dibuat harus memakai bahan kayu putih, dan dipakai masyarakat Suku Web, Kabupaten Keerom, Papua.
9. Guoto
Dimainkan dengan cara petik, Guoto dikenal sebagai alat musik dari daerah Papua Barat. Adapun yang dipetik pada alat musik itu ialah bagian dawai atau senar.
Bisa disebut alat musik Guoto termasuk kedalam kelompok alat musik jenis petik.
10. Fuu
Ada banyak istilah alat musik ini, ada yang sebut Fu, ada juga yang sebut Tahuri dan ada juga yang menenalnya dengan sebutan Korno. Seiring berjalan waktu, Tahuri yang dalam Budaya Papua juga disebut dengan nama Fu.
Alat musik Fu terbuat dari kulit kerang yang menghasilkan bunyi yang sangat nyaring. Umumnya, Fu dimainkan saat memulai suatu lomba atau acara.
11. Kecapi Mulut
Jika dalam alat musik Kecapi yang dikenal dimainkan dengan cara di petik, maka pada kali ini Kecapi mulut mempunyai perbedaan.
Menurut informasi, Kecapi mulut dimainkan dengan cara dijepit di antara bibir, lalu ditiup sambil menarik talinya. Unik, bukan?
Akhirnya, selesai juga tugas yang luar biasa ini. Mengumpulkan informasi tentang budaya asli Indonesia memang pekerjaan yang bisa dianggap ringan. Pekerjaan ini adalah sebuah usaha untuk melestarikan budaya Indonesia itu sendiri. Termasuk alat musik tradisional dari Papua ini.
Semoga bermanfaat.
Referensi: indonesiakaya.com , Wikipedia, Budaya-indonesia.org/ adat tradisional.blogspot.com/