Bisa kita bayangkan bagaimana perasaan seorang wanita yang baru melahirkan, tentu amat sangat bahagia ketika mendengar suara bayinya. Namun kebahagiaan seorang ibu di Palestina pupus, pasalnya, baru 2 hari melahirkan pihak Zionis Israel menangkapnya.
Wakil Arab di Parlemen Zionis “Knesset”, Thalab Abu Arar, mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri Zionis Gedeon Saer dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Zionis Yitzhak Ahernovenc, yang isinya mengecam tindakan kepolisian Zionis yang menangkap wanita Palestina dari wilayah Otoritas Palestina yang bersuami warga dari Nagev, setelah melahirkan dua hari di rumah sakit Suroka di Beer Sheba, seperti dilansir Info Palestina, Rabu (24/09/2014).
Wanita yang menjadi korban penahanan ini adalah seorang ibu dari enam anak. Dia ditangkap dengan dalih tinggal secara illegal di dalam wilayah Palestina terjajah tahun 1948.
Abu Saer menilai penangkapan tersebut sebagai tindakan tidak bermoral. Dia menyatakan bahwa korban telah melahirkan keenam anaknya di rumah sakit Suroka di kota Beer Sheba di wilayah selatan Palestina terjajah tahun 1948. Hanya beberapa hari setelah melahirkan anaknya di rumah sakit yang sama, dia ditangkap politik Zionis dengan dalih tinggal secara illegal.
Peristiwa ini terjadi meskipun wanita tersebut mengajukan berkas permohonan tinggal dan kartu identitas. Namun perintah sementara yang dikeluarkan pemerintah Zionis menghalangi dia dan ribuan ibu-ibu asal Tepi Barat dan Jalur Gaza yang bersuamikan warga di wilayah Palestina 1948 dengan kewarganegaraan “Israel” mendapatkan izin tinggal atau mendapatkan kartu identitas “Israel”. Abu Saer meminta agar dihentikan semua tindakan tidak patut terhadap wanita tersebut.
MasaAlloh kejam sekali mereka.