Lagi mahasiswa turun ke jalan untuk medesak Kejaksaan Agung jadikan Jokowi sebagai tersangka korupsi. Hal ini terkait dengan dugaan korupsi bus TransJakarta. Mereka menilai Kejaksaan tidak serius dalam menangani kasus korupsi Bus TransJakarta, maka dari itu mahasiswa pun turun lagi kejalan untuk menuntut keadilan.
Seperti yang dilaporkan oleh G-news, Rabu (10/9/2014), sejumlah massa mahasiswa dari berbagai organisasi ekstra kampus se Jakarta Raya melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung). Pendemo mendesak agar Kejagung menuntaskan kasus markup dan korupsi pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).
Dalam aksinya, masa membawa sekaleng kerupuk putih dan 100 daster sebagai simbol tuntutan agar penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan dan peremajaan bus Transjakarta dan BKTB itu tidak melempem.
“Sampai waktu yang diberikan kejaksaan untuk meriksa Jokowi. Bila tidak, maka kami akan menyediakan 100 daster untuk dipake jaksa, yang berlambangkan kebancian,” kata Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Raya Arif Wicaksana, di depan Gedung Kejagung, Jakarta, Rabu.
Mereka mendesak agar kejaksaan memeriksa Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) yang diduga sebagai dalang intelektual kasus tersebut. Apabila tidak diperiksa, masa mengancam akan membawa masa lebih besar dan membagikan baju daster kepada pegawai Kejagung.
“Kami meminta kembali kepada kejaksaan untuk segera menindak lanjuti tuntutan kami, untuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta Jokowi, Michael Bimo Putranto, David Herman Jaya dan kroni-kroninya,” teriaknya.
Sebelum aksi berakhir, perwakilan masa memberikan daster dan sekaleng kerupuk kepada pihak kejaksaan. Selain itu, para mahasiswa membakar duplikat foto Jokowi.
Kejaksaan telah menetapkan delapan tersangka korupsi pengadaan Bus Trans Jakarta tahun anggaran 2013, yang merugikan negara Rp54 miliar. Meski keterlibatan Jokowi dalam korupsi itu sangat nyata, namun hingga kini penyidik belum menetapkan Joko Widodo dan Michael Bimo Putranto sebagai tersangka korupsi.