Rasa aman yang dimiliki sebagian warga di Israel sepertinya sudah pupus, takut mati adalah alasan paling mujarab yang mereka lontarkan ketika memutuskan mau “hengkang” dari wilayah Israel. Mungkin dengan meninggalkan Israel, warga Zionis bisa merasakan hidup aman dan nyaman, jauh dari ancaman kematian.
Membaca dari realitas yang ada di Israel, dari hasil jajak pendapat yang digelar oleh TV 2 ‘Israel’ menyebutkan, 30 persen warga Yahudi di ‘Israel’ kini sedang mempelajari secara serius untuk meninggalkan (imigrasi) dari ‘Israel’ jika ada kesempatan paska agresi atas Gaza, sebagaimana di lansir dari laman Info Palestina, Sabtu (6/9/2014).
TV ‘Israel’ ini mengatakan, pihaknya melakukan jajak pendapat 10 hari setelah perang untuk mengetahui implikasinya terkait kemampuan public dalam menghadapinya. Publik Israel kini tidak lagi meyakini bahwa meninggalkan ‘Israel’ sebagai penghianatan nasional sebagaimana dahulu pernah diyakini.
Pihak TV juga melakukan wawancara dengan sejumlah warga Yahudi yang imigrasi ke Negara Eropa dan mengungkapkan kebahagiannya bisa meninggalkan ‘Israel’ sehingga tak lagi terancam dan ketakutan ekonomi selamanya. Sementara sebagian kelompok Yahudi di ‘Israel’ menyatakan ingin eksodus massal dari ‘Israel’.
TV ‘Israel’ ini juga menayangkan nyanyian berjudul Berlin yang mengajak warga Yahudi eksodus imigrasi dari ‘Israel’ ke Berlin berbeda dengan ajak eksodus ke ‘Israel’ paska perang dunia kedua. Dulu saat Yahudi ke ‘Israel’ (di Palestina) mereka karena takut mati. Kini mereka ingin melarikan diri dari ‘Israel’ ke Berlin karena takut mati juga.
Dalam jajak pendapat disebutkan, 64 persen warga Yahudi mengubah pandangan mereka terhadap orang yang ingin meninggalkan ‘Israel’. Mereka tidak lagi memiliki pandangan negative berbeda dengan di masa lalu. Sementara mereka yang masih memiliki pandangan lama hanya 36 persen saja.