Pejuang Palestina dan Teroris Israel kemungkinan besar akan perang lagi disebabkan pihak Israel tidak punya komitmen dalam kesepakatan gencatan senjata yang berlangsung di Kairo beberapa waktu yang lalu.
Mengutip sejumlah pejabat senior, Channel 10 — saluran televisi Israel — memberitakan Netanyahu tidak berencana melanjutkan pembicaraan dengan Hamas, dan akan membatalkan semua kesepakatan yang sudah dicapai, seperti dilansir Inilah, Rabu (3/9/14).
Raviv Drucker, reporter Channel 10 yang bertemu Netanyahu, melaporkan; “Dalam pertemuan tertutup, Senin (1/9), perdana menteri mengatakan tidak berniat mengirim delegasi ke pembicaraan lanjutan dengan Hamas di Kairo, Mesir.”
Hamas dan Israel mengakhiri perang 51 hari di Jalur Gaza dengan gencatan senjata permanen. Dalam kesepakatan disebutkan Israel mengakhiri blokade tujuh tahun terhadap Jalur Gaza. Tidak ada klausul perlucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza.
Menurut Drucker, Netanyahu mengatakan akan mengalahkan Hamas melalui pencabutan gencatan senjata yang telah disepakati.
Netanyahu, masih menurut Channel 10, kemungkinan melakukan tindakan sepihak dengan menutup kembali perbatasan Israel-Gaza dan penerapan kembali blokade laut.
Perubahan sikap Netanyahu berkaitan kian kuatnya tekanan di parlemen dan di dalam pemerintahannya. Saat gencatan senjata ditanda-tangani, sejumlah menteri dalam kabinet Netanyahu secara terbuka mengecam.
Channel 10 memberitakan Netanyahu sadar sangat tidak mungkin mendemiliterisasi Gaza jika blokade dicabut, dan Palestina membangun pelabuhan dan bandara.
Bahkan seorang pejabat Israel memperkirakan jika Jalur Gaza dibiarkan, Hamas akan membangun ratusan terowongan yang mencapai kota-kota di seluruh Israel.