Menurut kabar yang beredar membenarkan bahwa Israel di bawah pemerintahan PM Israel Benyamin Netanyahu kalah dalam perang melawan Pejuang Palestina di Gaza, gencatan senjata tawaran Palestina pun di sepakati oleh Zionis Israel.
Tapi selain kekalahan yang didapat, Netanyahu pun ternyata mendapat cacian dan makian dari Presiden Venezuela. Adalah Nicolas Maduro sebagai Presiden Venezuela yang mengatakan PM Israel Benjamin Netanyahu adalah Herodes Modern, seperti dilansir laman Atjehcyber (26/8/14).
“Lebih 500 anak-anak Palestina terbunuh selama serangan Israel ke Jalur Gaza,” ujar Maduro seperti dikutip surat kabar Addustour.
“Lebih 3000 lainnya cacat seumur hidup, atau tidak bisa hidup normal.”
Netanyahu, masih menurut Maduro, tidak sekadar ingin melumpuhkan Hamas tapi membunuh seluruh anak-anak Palestina.
“Apa beda Netanyahu dengan Herodes?” ujar Maduro.
Herodes adalah tokoh dalam Perjanjian Baru, yang membunuh raja Yahudi di selatan Palestina. Herodes diyakini memerintahkan pembunuhan semua bayi laki-laki di Betlhehem untuk mencegah munculnya raja orang Yahudi yang dijanjikan Tuhan.
Maduro mengatakan Venezuela melayangkan tawaran ke Otoritas Palestina untuk memberikan sponsor kepada anak-anak Jalur Gaza yang mengalami penderitaan akibat perang.
“Ingin sekali saya mengunjungi penampungan anak-anak Palestina, dan membawa mereka ke Venezuela,” ujar Maduro. “Saya ingin membawa sampai seribu anak untuk belajar di Venezuela, hidup dalam damai, lalu kembali ke tempat mereka dilahirkan.”
Kabinet ‘Israel’ Terancam Pecah Akibat Gencatan Senjata
Gencatan senjata yang memberikan kemenangan di pihak Pejuang Palestina malah membuat kabinet pemerintahan kabinet Israel terancam pecah karena perbedaan pendapat.
Radio ‘Israel’ menyatakan, sejumlah menteri-menteri di “Cabinet” ‘Israel’ menentang kesepakatan gencatan senjata yang diteken dengan perlawanan Palestina di Gaza kemarin sore Selasa (26/8), seperti dilansir Infor Palestina.
Di antara menteri Zionis yang menolak adalah Avigdor Lieberman, Neftelli Bennet dan Gilad Ardan, Yitzhak Aharonofesh.
Di sisi lain, radio ‘Israel’ menegaskan, menteri Neftelli Bennet meminta kepada PM Benjemen Netenyahu untuk menggelar sidang cabinet membahas tema gencatan senjata. Namun Netenyahu menolak hal tersebut karena sudah mendapatkan opini hukum dari penasehat hukum pemerintahan Yahuda Fanstain untuk memberikan keputusan menerima gencatan senjata tanpa menggelar sidang.
Menteri Tsepi Livni juga mengkritik gencatan sejata yang seharusnya bersisi prinsip-prinsip pelucutan senjata kelompok perlawanan Jalur Gaza dan mencegah semakin membesarnya Hamas secara militer dan membuat mekanisme pengawas yang ampuh.
Bukan hanya para menteri, kepala daerah dan pemukiman yahudi di sekitar Jalur Gaza juga mengkritik gencatan senjata karena mereka masih khawatir agar meletus kembali di masa mendatang.
sekedar di caci maki dia orang gak bakal peduli,,,! moga negara kita selalu damai ya,,! susahh kalou perang,,!
pm israel mah psikopat