• Skip to primary navigation
  • Skip to content
  • Skip to primary sidebar

Silontong

Sarana Berbagi Manfaat

Loading...
  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • Kontak
  • Tips dan Cara
  • Profil dan Biografi
  • Pendidikan
    • Pengertian dan Definisi
  • Gaza Palestina
  • Tempat Wisata
  • Rental Mobil
  • Pasang Iklan

Media ‘Pelacur’ Terus Citrakan Jokowi Untuk Kelabuhi Rakyat

Agustus 26, 2014 By kandunk

Loading...

Apa jadinya jika orang yang tenar hanya karena faktor media, bukan karena kapasitasnya? Inilah yang terjadi di negara yang sudah berusia 69 tahun. Sehabis merayakan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 69, bangsa Indonesia dihadiahkan oleh pemimpin yang terpilih bukan karena kemampuan, melainkan hanya karena kepentingan dan boneka Asing dan Aseng, karena itu medialah yang berperan untuk mencitrakannya. Tanpa pandang benar atau salah, etis atau tidak, apalagi halal atau haram, media ‘pelacur’ pun terus bekerja sesuai pesanan sampai rakyat tertipu dengan rekayasanya. 

Kabar dan gambar Jokowi yang menolak dan mendukung kenaikan BBM
Sebagaimana dilansir dari laman Voa Islam (25/8/14) bahwa sejatinya kemenangan Jokowi adalah kemenangan media ‘mainstream’ yaitu media sekuler, liberal, dan phalangis (kristen), yang berhasil mendongkrak nama Jokowi dengan pencintraan yang terus-menerus.

Media mainstreams itulah yang berhasil menciptakan opini, kemudian mengubah keyakinan rakyat tentang Jokowi.

Jokowi di tengah-tengah kebusukan korupsi yang merajalela, lalu dicitrakan sebagai tokoh atau ‘ikon’ kejujuran, keserdahanaan, dan merakyat. Citra inilah yang terus dikampanyekan melalui media-media yang ada, termasuk media sosial.

Tidak ada hari tanpa pencintraan tentang Jokowi. Ini bagian dari teori “Greenberg’, yang berhasil menyulap tokoh ‘antah-berantah’, kemudian menjadi tokoh, dan memenangkan pemilih presiden, seperti Bill Clinton di Amerika.

Jokowi pergi ke Gedung Juang saat pendeklarasian pencalonannya dengan naik sepeda ontel bersama dengan JK. Pergi ke KPU dengan naik becak. Dibuat film, saat makan lesehan bersama dengan seorang ibu. Blusukan Jokowi menjadi ‘jimat’ yang paling manjur, membohongi rakyat. Semua itu, bagian dari proyek pencitraan. Begitu pula istrinya, Iriana, saat kampanye debat di telivisi, menggunakan kerudung, dan usai kampanye kembali kepalanya ‘plontos’, tidak ditutup kerudung.

Nampaknya, usai pemilihan presiden, Jokowi tetap akan mempertahankan pencintraannya seusai dilantik nanti. Dia mengatakan akan setia dengan kemeja putihnya saat menjabat menjadi pcresiden nanti.  “Putih karena murah, baru dirancang desainernya,” kata Jokowi saat ditemui seusai acara di Masjid Sunda Kelapa, Ahad, 24 Agustus 2014.

Jokowi mengatakan perancang busana kemeja putih adalah dirinya sendiri. Kemudian digarap penjahit langganannya. Namun, Jokowi akan menggunakan batik atau jas saat acara internasional. “Tapi yang jelas karakter Indonesianya harus hadir,” kata Jokowi.

Bahkan, ada media pendukung Jokowi yang mengatakan penampilan Paspampres lebih keren dibanding Jokowi. Pokoknya, citra Jokowi terus diabadikan. Supaya rakyat yakin, bahwa Jokowi itu jujur, sederhana dan merakyat. Cocok dengan rakyat Indonesia yang 70 persen berpendidikan SD.

Namun, seorang pejabat di Kementerian Keuangan, memberikan komentar, tentang Jokowi yang hobi ‘blusukan’ itu, tidak berarti Jokowi prihatin dengan nasib rakyat miskin, tapi Jokowi tidak suka rapat lama-lama, lebih senang mendelegasikan kepada bawahannya. Karena Jokowi, bukan jenis pemikir, nggak kuat mikir lama-lama, tukas pejabat itu, yang tidak mau disebut namanya.

Loading...

Dibagian lain, seorang akademisi, mengatakan dengan Jokowi sebagai presiden, rakyat tidak perlu sekolah atau kuliah tinggi-tinggi, apalagi sampai Phd, tukasnya. Untuk apa? Kenyataannya dengan orang seperti Jokowi, rakyat sudah bisa menerimanya menjadi presiden.

Namun, bagaimana Indonesia dengan penduduk 250 juta, yang memiliki posisi geopolitik yang sangat strategis, di pimpin oleh pemimpin yang kualitasnya tidak memadai? Seperti dikatakan oleh JK, mengomentari Jokowi, jika Jokowi menjadi capres, maka Indonesia akan hancur, tegasnya.

Bahkan, saat diwawancarai oleh telivisi Bloomberg, Jokowi hanya bisa menjawab pertanyaan wartawati Bloomberg dengan, “I don’t think about that”, sampai akhirnya beberapa detik, wawancara itu diberhentikan. Tapi, rakyat menikmati melihat gaya pencintraan itu.
 

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
Loading...

Terkait

Filed Under: Kontroversial, Sosial Politik, Uncategorized Tagged With: Berita Jokowi terbaru dan Terkini

Reader Interactions

Comments

  1. NyatNyut.com says

    Agustus 26, 2014 at 3:06 pm

    Siapa menguasai media, dialah sebenarnya “Pemenang”nya.. 🙂 Mari kuasai media!!!

Primary Sidebar

Cari

Populer

  • 5 Keunikan Pakaian Adat Bali dan Faktanya Yang Mengejutkan
  • Pengertian Alat Pembayaran Tunai dan Non Tunai serta Jenisnya
  • 8 Nama Pakaian Adat Yogyakarta Lengkap dan Penjelasannya

Terbaru

  • 4 Upacara Adat Papua dan Papua Barat, Gambar serta Penjelasannya
  • Membandingkan harga Vios tahun 2003-2004 di situs olx.co.id dan carmudi.co.id
  • Harga Camry Hybrid Jakarta Tipe 2.5 L A/T Hybrid
  • AnamAs Jasa Rental Mobil Pontianak Terlengkap, Terbaru dan Ekonomis
  • 15 Upacara Adat Bali dan Gambar Serta Keterangannya
DMCA.com Protection Status

2018 @By Silontong