Ruang gerak Pria asal Karo – Sumatera Utara ini tidak ada habisnya, khususnya di ruang politik. Dulu sempat menjadi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), lalu menjadi Menteri Komunikasi dan Informasi pada masa pemerntahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2009-2014 yang pada tanggal 22 Oktober 2014 ini akan mengakhirinya pengabdiannya sebagai Menteri.
Kemanakah Tifatul setelah ‘pensiun’ dari Menteri? Menurut kabar, Tifatul termasuk Calon Legislatif (Caleg) yang menjadi Anggota Legislatif (Aleg) dari daerah pemilihan (Dapil) di Provinsi Sumut. Ia akan melenggang ke gedung senayan menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2014-2019. Jika dulu ia di lembaga eksekutif yang rentan dengan dikritik, kini pria kelahiran 28 September 1961 itu akan duduk di ranah legislatif sebagai lembaga yang akan mengawasi jalannya roda pemerintahan.
Suami dari Sri Rahayu ini, pernah dianugrahi sebagai Men’s Obsession Awards 2014, dan Men’s Obession Decade Award 2004-2014 katagori: Most Inspirational – Minister oleh Majalan Men’s Obession ini, sempat juga menjadi bulan-bulanan para ‘haters’ di media sosial. Namun semua itu disikapinya dengan bijaksana, dan memang setiap orang punya pandangan berbeda tentang siapa Tifatul sebenarnya. Karena kerap mendapat ‘bully’, maka muncullah ‘rapor merah’ Tifatul yang bisa Anda baca lengkap disini.
Hasil ‘Survey Integritas’ yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2009 menempatkan lembaga Kementerian Komunikasi dan Informasi yang di pimpin Tifatul masuk 10 besar, yaitu ranking ke 8. Padahal sebelum dijabat Tifatul, Menkominfo berada di posisi 36. Mungkin ini termasuk ‘rapor merah’ Tifatul bagi para haters.
Oke, sekarang kita lihat ruang gerak politik Tifatul yang lain. Ternyata selain punya peluang diranah legislatif, Ia juga ada ranah politik lain yang tidak kalah serunya, apa itu? Ya beliau masuk kedalam bursa Bakal Calon (Balon) Walikota Depok. Ada 7 orang kontestannya, beliau salah satunya. Apakah ada yang cemburu? Siapa ya? Siapa lagi kalau bukan tanahh kelahirannya, he he… (ini hanya dugaan saja).
Nah, dikabarkan dari laman Pkspiyungan, bahwa kandidat lain yang akan ‘menyaingi’ Tifatul dalam bursa Balon Walikota Depok adalah Suparyono (Ketua DPD PKS Depok sekaligus anggota DPRD Depok terpilih), Imam Budi Hartono (mantan anggota DPRD Jawa Barat), Nur Azizah Tahmid (istri Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail), Sohibul Iman (Wakil Ketua DPR), Sahfan Badri Sampurno (anggota DPR dapil Bengkulu), dan Idris Abdul Shomad (Wakil Wali Kota Depok yang sekarang mendampingi Nur Mahmudi Ismail).
Mampukah Pria asal Karo Sumatera Utara ini ‘mengalahkan’ kandidat lain untuk menuju kursi Depok 1? Kita nantikan saja kabar selanjutnya.
Yang pasti manuver politik Tifatul Sembiring yang akan berulang tahun pada tanggal 28 September 2014 nanti masih tetap ada, dan tak kenal henti, walau tidak di posisi kementrian, ia masih bisa menyebar kebaikan di ranah Legislatif (DPR RI). Atau pun jika takdir memutuskan lain, maka jabatan Walikota Depok akan menjadi sarana pengabdiannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai rakyat atau kader PKS, Anda setuju mana, apakah Tifatul Sembiring tetap di Anggonta DPR RI? Ataukah Tifatul menjadi Walikota Depok?