Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri (Mega) selama 10 tahun tidak pernah mengakui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden ke 6 Republik Indonesia. Walau SBY sah di putuskan melalui sidang Mahkamah Konstitusi (MK). Apa alasan Mega bertingkah seperti itu penulis tidak yang tahu. Tanyakan ke Mega!
Tepat tanggal 21 Agustus 2014, Mahkamah Konstitusi menolak semua gugatan sengketa Pilpres 2014 Prabowo – Hatta yang artinya KPU dinyatakan ‘sah’ menetapkan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019. Walau putusan MK dinilai jauh dari rasa keadilan, rakyat pun mau tidak mau harus mengakui Jokowi – JK sebagai presiden terpilih.
Lalu, apakah salah jika rakyat Indonesia tidak mengakui Jokowi sebagai Presiden? Sebagaimana sikap Mega ke SBY? Jika rakyat disalahkan tidak mengakui Jokowi sebagai Presiden, maka yang harus disalahkan adalah Megawati, karena Mega sebagai ‘uswatun hasanah’ dalam hal tersebut.
Kemudian bagaimana sikap Jokowi kepada rakyat yang tidak mengakuinya sebagai Presiden? Dalam hal ini Jokowi tidak usah pusing, kan tinggal mencontoh sikap SBY ke Mega bagaimana.
Walau tidak diakui Presiden sama Mega, SBY tetap tidak menganggap Mega sebagai ‘musuh’. Bahkan dalam beberapa acara kenegaraan Mega selalu di undang sama SBY. Seperti acara pidato kenegaraan tekahir SBY dan juga acara upacara 17 Agustus 2014. Anehnya, Mega tetap ‘keukeuh’
Nah, Apakah salah jika rakyat belajar dari Megawati? Dengan tidak mengakui Jokowi sebagai Presiden? Ingat! Jika rakyat salah, maka salahkan Megawati.