Akibat serangan balasan yang di gencarkan oleh Al Qassam ke hampir semua wilayah di Israel. Seprti kota Berseva dengan roket jenis Sijjil 55, daerah pemukiman yahudi Een III dan Ner Ouz dengan tujuh roket jenis 107 dan mortar 120 mm, kota ‘Israel’ Esdod, Eshkolan, Berseva dengan delapan roket jenis Grad dalam beberapa gelombang, dan pemukiman Yahudi Ner Yeshak, Meftahem dan pos militer Shova dengan lebih dari 10 roket jenis 107 dan SK 8, dan masih banyak lagi.
Namun yang tidak kalah penting adalah serangan roket Al Qassam ke Tel Aviv, dimana bandara Internasional Ben Gurion Israel kini lumpuh total akibat roket M75. Perusahaan-perusahaan penerbangan Amerika dan Eropa membatalkan perjalanan udaranya ke Tel Aviv selama perang di Gaza hingga hari ke 46. Kerugian ekonomi yang diderita ‘Israel’ tidak bisa diprediksi.
Mesir pun sudah membatalkan penerbangan ke Tel Aviv dengan alasan yang diduga adalah keselamatan.
Sejumlah sumber pejabat di perusahaan penerbangan Mesir yang memiliki perusahaan Sinai Air menyatakan penghentikan perjalanan udara perusahana tersebut antara Bandara Udara Kairo ke Bandara Udara Ben Gurion di Tel Aviv ‘Israel’ sejak hari ini Kamis (21/8) karena kondisi keamanan yang terus memburuk.
Sumber di atas menegaskan dalam pernyaataan persnya hari ini Kamis (21/8) bahwa perjalanan perusahaan Sinai Air yang mejadwalkan penerbangan nomer 054 akan take off dari Kairo pada 10.00 pagi waktu setempat ke Tel Aviv sudah dibatalkan dan menghentikan penerbangan lainnya sampai waktu yang tidak ditentukan.
Sementara itu, Hamas tidak akan mundur dari tuntutannya, seperti dalam wawancara dengan koresponden Anadhol, Kholid Misy’al kembali menegaskan, perlawanan tetap berpegang teguh pada tuntutanya. Kami tidak akan mundur dari semua tuntutanya, terutama masalah blokade Gaza, seperti dilansir dari Info Palestina.