Lemahnya pertahanan militer Zionis Israel semakin terlihat, dimana menara Militer Israel berhasil di serang dan di bakar oleh sejumlah orang bersenjata.
Kejadian penyerangan dan pembakaran menara milik militer Zionis tersebut seperti di informasikan oleh Pusat Informasi Palestina, Sabtu (9/8), bahwa Orang-orang bersenjata para Sabtu (9/8) malam menembaki menara militer Zionis yang ada di gerbang kamp pengungsi al Arub di utara Hebron, wilayah selatan Tepi Barat.
Para saksi mata mengatakan, lebih dari 40 kendaraan Zionis datang ke kamp pengungsi dan mulai melakukan operasi penyisiran ke lokasi, menyusul terdengarnya suara tembakan.
Sumber di Hebron menjelaskan, pasukan besar dari militer Zionis menyerbu perkampungan kamp pengungsi dan menutup jalan persimpangan yang melintas dari sisi kamp pengungsi (jalan al Quds – Hebron), mereka mencegah warga melakukan perjalanan antara Hebron dan Betlehem.
Belum ada informasi adanya korban di kalangan serdadu Zionis yang ada di dalam menara militer tersebut. Sementara itu sumber-sumber lokal membenarkan bahwa penyerang telah mendur ke dalam kamp pengungsi.
Dalam konteks terkait, para pemuda Palestina berhasil membakar menara militer penjajah Zionis dan tenda militer di daerah Tel Ramidah di kota Hebron.
Para saksi mata menegaskan, kobaran api menjilat-jilat di menara militer sebelum akhirnya pasukan militer Zionis datang ke lokasi dan melakukan operasi penyisiran di sejumlah perkampungan penduduk Palestina dekat lokasi.
Perundingan Gencatan Senjata Permanen di Kairo Gagal
Sementara itu, pihak Hamas menyatakan bahwa perundingan gencatan senjata yang di langsung di Kairo tidak mendapatkan titik temu. Hamas menyatakan, perundingan Kairo yang tengah berlangsung terancam gagal, disebabkan ulur waktu yang dilakukan penjajah zionis untuk menyetujui tuntutan Palestina.
Menurut juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, penjajah zionis melakukan tindakan bodoh dengan sikap angkuhnya seperti yang kutip Silontong pada hari Minggu (10/8) dari laman Pusat Informasi Palestina.