Jembatan comal yang baru diperbaiki, dikabarkan amblas (ambles) lagi. Ketika dicari apa hal yang menjadi penyebab, tidak ada pejabat Pekerjaan Umum yang bisa di mintai keterangan oleh wartawan. Yang ada hanya para pekerja kasar lapangan saja, seperti dilaporkan dari laman JPPN, Sabtu (9/8).
Sedangkan menurut sumber dari laman Okezone, Sabtu (9/8), sebab amblas atau kerusakan jembatan comal (lagi) adalah karena tidak sanggup menahan beban.
Jembatan Comal arah Jakarta-Semarang yang sebelumnya digunakan untuk jalur mudik kembali amblas dengan kedalaman 15 sentimeter. Amblasnya jembatan ini diduga akibat kelebihan muatan.
Pelaksana Perawatan Berkala Bina Marga Provinsi Jateng, Yakfur, mengatakan, kemampuan jembatan darurat tersebut hanya bisa menahan beban 10 ton.
“Tetapi banyak angkutan yang lewat dan diduga melebihi kapasitas sehingga overweight akhirnya amblas,” kata Yakfur, Sabtu (9/8/2014).
Akibatnya, kendaraan yang akan melintas di atas jembatan tersebut harus berjalan dengan kecepatan 5 kilometer per jam.
“Dampaknya terjadi kemacetan yang mengular hingga 10 kilometer. Jika dari arah sisi timur kemacetan mulai dari Ulujami sampai comal, sedangkan barat dari arah Petarukan sampai Comal. Ini disebabkan terjadi beda tinggi antara jalan utama dengan tinggi jembatan jembatan,” tandasnya.
Berat Kendaraan 10 Ton Tidak Boleh Lewat dan Dipaksa Balik Arah
Karena amblasnya jembatan comal, maka kendaraan yang mempunyai beban 10 ton dilarang untuk melewati jembatan comal dan dipaksa untuk berbalik arah. Hal ini untuk mencegah kejadian yang lebih fatal lagi.
Masih dari laman Okezone yang memberikan laporan, bahwa Bina Marga Provinsi Jawa Tengah akan memaksa kendaraan yang memiliki bobot lebih dari 10 ton untuk balik arah sebelum melintasi Jembatan Comal.
“Untuk kendaraan yang akan melintas dari Jakarta, akan diminta balik arah ke Jakarta, demikian juga dari arah sebaliknya,” kata Pelaksana Perawatan Berkala Bina Marga Provinsi Jateng, Yakfur, Sabtu (9/8/2014).(Baca Kerugian Negara Akibat Rusaknya Jembatan Comal).
Dia menjelaskan, kondisi ini dilakukan karena kontarflo atau alat yang digunakan untuk penahan beban belum stabil, diperparah dengan fondasi retak memanjang hingga lebar lima sentimeter.
“Upaya yang sedang dilakukan yakni fokus penanganan darurat dengan dipasang tiang pancang di sisi kanan dan kiri untuk di jembatan bagian utara itu. Dengan demikian, perbaikan jembatan di sisi selatan ditangguhkan penagnannya,” tuturnya.
Dia memprediksi, penanganan jembatan Comal memerlukan waktu 3-4 bulan ke depan. “Jembatan daruratnya memerlukan waktu satu bulan, kalau kedua-duanya diperbaiki bisa membutuhkan waktu 3- 4 bulan sampai selesai,” tandasnya.
Sedangkan untuk arus lalu lintas, pihak Kepolisian akan melakukan buka tutup jalan. “Waktu setiap 30 menit buka tutup dilakukan jika kondisi lalu lintas tidak padat. Jika padat akan diberlakukan dua arah,” tutupnya.