Kemenangan yang diraih Pejuang Palestina atas Zionis Israel ternyata memberikan dampak kepada perekonomian Amerika Serikat (AS). Tentu hal ini menjadi pelajaran penting kepada Obama agar lebih hati-hati dalam membantu Israel.
Walau ada yang mengabarkan bahwa jatuhnya bursa AS disebabkan karena Rusia mengirim pasukan ke Ukraina. Namun kekalahan Israel dalam perang melawan Pejuang Palestina tidak bisa di abaikan begitu saja sebagai bagian atau faktor anjloknya bursa AS.
Menurut laporan yang diterima, Rabu (6/8), bahwa Bursa saham AS melemah tajam pada Rabu (6/8/2014) dini hari tadi setelah Rusia mengerahkan pasukan di perbatasan Ukraina.
Kondisi tersebut menggantikan kekhawatiran The Fed mempercepat menaikkan suku bunga acuan. Indeks S&P kehilangan 1 persen lebih, indeks Dow Jones melemah 0,8% dan indeks Nasdaq turun 0,7%. Demikian mengutip marketwatch.com.
Investor mencermati ulah Rusia yang secara dramatis meningkatkan jumlah pasukan dan kendaraan militer di perbatasan timur Ukraina. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan semakin memperpanjang konflik di wilayah tersebut.
Apalagi Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan pemerintahannya untuk menyiapkan balatas terhadap sanksi ekonomi dari AS dan Uni Eropa. Selama beberapa waktu pasar mengabaikan kemungkinan meningkatnya ketegangan di Ukraina. Apalagi berpotensi menyebar ke melibatkan Uni Eropa dan AS.
Pelemahan juga sudah terjadi di bursa saham Asia. Investor merespon hasil survei HSBC tentang aktivitas sektor jasa China yang melemah ke level terendah dalam sembilan tahun. China merupakan tujuan ekspor Jepang terbesar.
Namun penguatan tercatat di bursa Eropa. Untuk minyak berjangka naik 0,3% dan emas berjangka naik tipis 0,1% dengan melemahnya bursa saham.
Inikah tanda2 kehancuran itu?