PBB, AS Tuding Hamas Langgar Gencatan Senjata, Faktanya Israel Pelanggarnya!

Diposting pada

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amaerika Serikat (AS) menuduh Hamas yang melanggar kesepakatan gencatan senjata 72 jam. Tudingan ini langsung di bantah sama Hamas, karena berdasarkan fakta bahwa Zionis Israel-lah yang melanggarnya.

Menurut laporan dari Gaza melalui Info Palestina, bahwa Jubir Hamas, Sami Abu Zuhri menegaskan, tudingan Sekjen PBB dan Amerika terhadap Hamas sebagai pihak yang melanggar gencatan senjata pada Jumat pagi tak bisa diterima, dan sangat tidak logis, serta cenderung mendukung kepentingan penjajah zionis.

Dalam keterangan persnya, Jumat (1/8) sore kemarin, Abu Zuhri menyatakan, bentrokan senjata dengan militer Israel terjadi di wilayah Gaza, akibat infiltrasi zionis, dan pihak perlawanan hanya mempertahankan diri.

Abu Zuhri menambahkan, PBB dan Amerika berupaya memfokuskan pada cerita serdadu zionis yang hilang saat serangan Israel terhadap warga sipil, dan mengabaikan pembantaian 72 warga sipil Palestina dalam serangan Israel ke Rafah, Gaza Selatan.

Gencatan senjata kemanusiaan yang digagas PBB selama 72 jam di Gaza langgung berakhir, pasca serangan intensif yang dilakukan artileri Israel terhadap warga sipil Palestina di Rafah Timur, puluhan korban jatuh, meninggal dan luka-luka.

Sebelum berlangsung kesepakatan gencatan senjata pukul 8 pagi, Brigade Al-Qassam terlibat bentrokan senjata dengan pasukan zionis Israel yang melakukan infiltrasi militer sejauh 2 km di Rafah Timur, yang menewaskan beberapa serdadu zionis dan melukai beberapa lainnya.

Militer Zionis Israel Lakukan Pembantaian

Sementara itu berselang waktu beberapa jam saja gencatan senjata Israel telah melakukan tiga pelanggaran (baca:Pembantaian) yang menelan banyak korban. Ini datanya dari Info Pelstina.

Pasukan Zionis penjajah pagi ini Jumat (1/8) menggelar tiga aksi pembantaian (genosida) terhadap keluarga Al-Fara, keluarga Al-Beryam, dan keluarga Al-Madini di Khan Yunis, Jalur Gaza bagian selatan beberapa saat diumumkan gencatan senjata 72 jam.

Sumber-sumber Palestina menegaskan, pembantaian pertama terjadi pada saat pesawat-pesawat tempur Zionis menyerang rumah keluarga Al-Fara di Khan Yunis saat mereka berusaha mengosongkannya. Sontak, serangan itu langsung menelan 8 korban gugur tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka.

Para korban dari keluarga Al-fara adalah; Abdul Malik Al-Fara (60), anaknya Usamah (34), Istri anaknya Basim, Awathif Azizuddin Abdus Shafi Al-Fara (31), kedua anaknya Lazin Basim Al-Fara (4) dan Abdur Rahman (8), dan tiga anak keponakannya; Nadin (16), Muhammad (12), Wayyar (8), Mahmud Abdus Salam Al-Fara dan anaknya Emad Abdul Hafidl (28).

Di baldah Suhaila, barat Khan Yunis, pesawat tempur Zionis menyerang dua rumah keluarga Al-Baryem dan Al-Madani yang menewaskan enam warga Palestina seketika dan puluhan lainnya luka-luka; mereka diketahui bernama Muhammad Salman Al-Baryem (25), Misun Rafat Al-Baryem (7), Abdullah Iwad Al-Baryem (23), Husam (18), Sami (20), Salman Reza Al-Madani dan Raid Abdul Latif Abdul Qara (39).

Lalu, jika korban di Gaza begitu banyak, lalu mengapa PBB dan AS malah disibukkan dengan satu orang serdadu Israel yang hilang? Memang Palestina tidak bisa mengharap PBB dan AS akan berlaku adil (baca:netral).