Berapa Kerugian Ekonomi Israel Selama Perang di Gaza?

Diposting pada

Serangan roket Hamas mampu membuat denyut nadi perekonomian Israel lumpuh. Dan ini bukan rahasia umum lagi. Di kabarkan kerugian ekonomi Israel hampir 950 juta dolar (sekitar 11,2 triliun rupiah) sejak pemerintah Zionis melancarkan agresi di Gaza 7 Juli 2014 yang lalu.

Berita Israel terkini yang rugi 950 juta dolar akibat perang di Gaza melawan Hamas

Dari hasil pantauan Silontong, bahwa Harian dan radio Israel melaporkan, sekitar 70 persen dari lembaga, pabrik dan peternakan Zionis berhenti beroperasi sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi hampir 950 juta dolar (sekitar 11,2 triliun rupiah) sejak pemerintah Zionis melancarkan agresi di Gaza 7 Juli lalu.

Hampir 30 persen para pekerja di pusat Israel telah kembali bekerja di pabrik-pabrik di dalam tempat penampungan yang dibuat khusus untuk masa perang, harian Israel Haaretz melaporkan, Kamis.

Menurut surat kabar tersebut, kurangnya lingkungan kerja yang sesuai di dalam tempat penampungan telah mengurangi kapasitas produksi Zionis Israel sebanyak 40 persen, Middle East melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Beberapa pemilik pabrik dan peternakan menuntut Departemen Keuangan Israel memberikan kompensasi atas kerugian yang diderita mereka.

Sementara Menteri Keuangan Israel Yair Lapid mengatakan, saat berkunjung ke wilayah selatan yang dijajah Israel pekan lalu, kementerian akan memberikan kompensasi bagi semua warganya yang terkena dampak perang Gaza.

Lapid juga menyatakan pemerintah Israel akan membentuk sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome baru pada daerah mereka untuk mengusir roket-roket gerakan perlawanan Palestina.

Sebelumnya, sektor pariwisata Israel mengalami kerugian hingga 1,25 juta Dollar AS atau sekitar 1,4 triliun rupiah akibat perang yang dilancarkan penjajah tersebut ke Jalur Gaza.

Diperkirakan, kerugian dari sektor perhotelan sebesar 99 juta Dollar AS atau sekitar 1,1 triliun rupiah dari turis asing yang telah membatalkan perjalanan yang direncanakan ke “Israel” dan selebihnya sebesar 25 juta Dolar AS atau sekitar 300 juta rupiah dari turis lokal.

Seorang wartawan Yahudi Antoine Shalhat mengatakan roket-roket gerakan perlawanan Palestina itu telah menimbulkan kerugian besar terhadap perekonomian Israel memaksa pengusaha untuk memindahkan bisnis dan proyek mereka ke daerah utara tanah jajahan yang diyakini lebih aman.

Shalhat menjelaskan bahwa langkah tersebut akan meninggalkan masyarakat Israel dari wilayah selatan terancam dan memaksa mereka untuk berimigrasi ke wilayah utara.

Hal ini belum lagi jika kita hitung biaya perang yang di keluarkan oleh Militer Israel, dimana menurut Hamas, Israel sudah mengeluarkan 90% kemampuan perangnya, namun belum ada hasil yang signifikan. Dari serangan udara dan darat yang di lakukan oleh Israel, kedua serangan itu masih memberikan kerugian kepada Israel yang belum tergantikan.

Diluar negeri ada banyak produk Israel yang di boikot secara massal, belum lagi status bandara Internasional Israel di Tel Aviv yang berhenti total. Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah: Jika ekonomi Israel lumpuh siapa yang pening?Tidak lain adalah Amerika Serikat.