Isi Orasi Kemenangan Panglima Tertinggi Brigade Izzudin Al-Qassam, 29 Juli 2014

Diposting pada

Saya dan Anda mungkin penasaran siapakah panglima tertinggi Brigade Izzudin Al-Qassam? Memang di kabarkan tidak banyak orang yang tahu, hanya beberapa orang saja, karena sang Panglima jarang tampil di publik. Beliau mempunyai nama Muhammad Al-Dhaif.

Nah, pada tanggal 29 Juli 2014 bertepatan dengan tanggal 2 Syawal 1435 H, Sang Panglima menyampaikan pidato atau orasinya yang disiarkan oleh Al-Aqsa TV pada Selasa, 29 Juli 2014 pukul 22.00 Waktu Gaza.

Gambar dan Kabar Pidato Panglima Tertinggi Al Qassam terbaru yang disiarkan tv Al Aqsha

Pidato yang dirilis oleh Al-Qassam tersebut berdurasi 5 menit 8 detik menegaskan lima poin penting, salah satu di antaranya bahwa Al-Qassam tidak akan pernah melakukan gencatan senjata tanpa diangkatnya blokade terhadap Gaza dan dihentikannya agresi militer Zionis Israel terhadap wilayah kantong pantai selatan Palestina itu.

Berikut pidato pimpinan tertinggi Brigade Al-Syahid Izzudin Al-Qassam, Muhammad Al-Dhaif Abu Khalid yang diterjemahkan oleh Muhammad Husein, Koresponden Kantor Berita Islam Miraj (Mi’raj Islamic News Agency-MINA) yang di kutip Silontong (30/7).

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Doa dan keberkahan teruntuk komandan para mujahidin, Rasulullah Muhammad Shallaallaahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta semua yang mengikutinya dengan ihsan sampai hari pembalasan.

قَـٰتِلُوهُمۡ يُعَذِّبۡهُمُ ٱللَّهُ بِأَيۡدِيڪُمۡ وَيُخۡزِهِمۡ وَيَنصُرۡكُمۡ عَلَيۡهِمۡ وَيَشۡفِ صُدُورَ قَوۡمٍ۬ مُّؤۡمِنِينَ

“Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan [perantaraan] tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah; 914)

Ya Allah dengan-Mu kami berjuang, dan berperang, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dari-Mu.

Abraham abad ini telah menzalimi umat kita dan rakyat kita, di Al-Quds, Tepi Barat, dan Gaza dengan menggunakan alat-alat perang yang paling keji, telah memblokade, dan menyebarkan kelaparan, dan melakukan teror terhadap keamanan warga, membunuh anak anak, wanita, manula serta menghancurkan rumah-rumah beserta para penghuninya sebagai target sipil terbesar yang pernah dikenal dalam sejarah.

Menipu rakyat mereka bahwa mereka telah memasuk Gaza dan menghancurkan terowongan-terowongan serta tempat-tempat peluncurannya demi menunjukkan warga mereka kemenangan palsu. Kemudian menjebak para tentara pecundangnya yang didatangkan ke medan pertempuran seolah-olah menyeret mereka kepada kematian. sementara  mereka menunggu di sebuah jalan buntu bernama “operasi serangan darat” maka kami mengabarkan berita gembira yang menyakitkan, bahwa kami menegaskan beberapa hal berikut;

Pertama, bahwasanya keseimbangan pertempuran sudah berbeda, karena kalian hari ini sedang berperang melawan para pasukan rabbani yang sangat mencintai kematian di jalan Allah sebagai mana pasukan kalian sangat mencintai kehidupan. Para pasukan yang berlomba-lomba mencari syahadah sebagai mana kalian berlomba-lomba melarikan diri dari kematian dan pembunuhan. seluruh gerakan rakyat kami telah bersatu dalam melawan agresi militer kalian.

Kedua, apa-apa yang gagal di capai oleh pesawat-pesawat tempur, tank-tank, dan kapal-kapal laut perang kalian tidak mungkin bisa dicapai oleh  pasukan pecundang di bumi Gaza, yang dengan izin Allah pasukan pecundang ini telah menjadi buruan bagi para sniper dan pasukan sergap mujahidin. Dan sesungguhnya kelanjutan berbagai operasi penyusupan ke belakang garis perbatasan dengan operasi terbaru yang dilakukan di timur Syuja’iyah kemarin, meski pun daerah tersebut telah menjadi wilayah pembantaian dan penghancuran beserta para penghuninya, dan meskipun berbagai lapis sistem pengintai yang tak terhitung jumlahnya namun keberhasilan operasi ini adalah bukti terbaik. Dan agar musuh mengetahui bahwa perkara ini semakin sulit dan lebih besar dari apa yang mereka gambarkan dan bahwasanya mereka (musuh) benar-benar telah mengirimkan para tentaranya ke dalam medan pembantaian dengan izin Allah.

Ketiga, kami lebih memilih untuk melakukan serangan dan membunuh para tentara dan pasukan elit musuh dibanding membunuh warga sipil di Desa Gilaf pada saat di mana musuh melakukan tindakan kejinya dalam menghisap darah warga sipil dengan melakukan berbagai pembantaian, genosida, dan meluluhlantahkan rumah beserta para penghuninya setiap kali tentara mereka (Zionis) dan para pejuang mereka terbunuh.

Empat, pada babak kali ini, para Zionis penjarah tidak akan menikmati rasa aman selama warga kami belum merasa aman sampai hidup dengan kebebasan dan kehormatan. Dan tidak akan ada gencatan senjata sampai agresi ini dihentikan serta blokade diangkat. Kami tidak akan pernah menerima solusi tengah yang mengorbankan kemuliaan dan kebebasan rakyat kami.

Kelima, kami tekankan baik-baik kesiapan dan kesanggupan kami sampai detik ini. Kami bekerja sesuai skenario yang direncanakan sebelumnya dan bukan merupakan tindakan nekat sebagaimana yang dilakukan oleh para petinggi musuh. Kami telah mengerahkan segala kemampuan yang bisa kami capai, dan kami sangat yakin akan pertolongan Allah untuk kami. “(Allah) menolong siapa pun yang dia inginkan dan Dia adalah maha perkasa lagi maha penyayang.”

Semoga Alah merahmati para syuhada kita, mengobati saudara-saudara kita yang terluka dan segera mengeluarkan para tahanan dari kesulitan mereka dan janji kita bersama kemenangan yang Allah telah janjikan.

إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَيَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡأَشۡهَـٰدُ

“Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi [ hari kiamat].” (Al-Mu’min; 40:51)

Saudara kalian, Komandan Tertinggi Brigade Al-Syahid Izzuddin Al-Qassam

Muhammad Al-Dhaif – Abu Khalid

2 syawal 1435 H/29 juli 2014 M.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *