Kabar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan meluncurkan perang panjang terhadap Jalur Gaza tidak membuat Hamas takut. Namun banyak kabar terbaru, tentara Israel-lah yang tidak siap untuk berperang.
Netanyahu mengatakan Israel harus siap perang panjang sampai tujuan operasi terhadap Gaza tercapai.
Sedangkan Ya’alon mengatakan ia akan memerintahkan tentara Israel untuk memperluas operasi terhadap Hamas di masa yang akan datang. Ya’alon juga menyatakan bahwa tentara Israel akan mencegah Hamas mempersenjatai diri di masa depan.
Gantz, tak ketinggalan, mengatakan tentara Israel akan menghancurkan Hamas dan juga terowongan di Jalur Gaza, sebagaimana dilaporkan dari Islampos (29/7).
Biasnya kebijakan Israel ini tidak bisa di tutupi. Nyata bahwa banyak tentaranya yang kewalahan melawan Pejuang Palestina, malah mengeluarkan kebijakan mau perang panjang.
Waktu serangan udara lalu, Hamas pernah menyampaikan pesan kepada Pemimpin pasukan Israel dengan kalimat:
” Wahai anak Yahudi, seringkali kalian mengancam kami dengan suatu hal yang kami cintai”.
Apa makna kalimat tersebut? Bahwa Pejuang Palestina ‘suka’ dengan perang, namun tidak mau mendahulukan perang. Justru Israel sebagai pihak yang menyerang duluan dengan dalih yang tidak masuk akal. Ini Fakta!
Dalam sebuah kesempatan, Hamas melalui Juru bicaranya menyampaikan: “Ancaman Netanyahu tidak bisa menakut-nakuti kami atau menakut-nakuti rakyat Palestina,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri.
“Penjajah Israel akan membayar mahal karena telah membantai anak-anak dan warga sipil Palestina,” tambahnya.
Hamas dan Pejuang Palestina sangat senang jika harus turun ke medan perang. Karena jika menang akan membuat Palestina merdeka dan Israel malu, jika mati dalam pertempuran, maka gelar syuhada (mati syahid) insya Allah yang akan mengantarkan ke syurga. Dalam seuah laporan dari tvOne yang mewawancarai Pejuang Brigade Al Qassam (saya kanan Hamas), mengabarkan bahwa pasukan Al – Qassam dalam berperang tidak mendapatkan gaji sepeserpun. Mereka ikhlas dalam berperang.
Saksikan video di bawah ini;
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=avoY5ll0pX4]
Coba kita melihat pasukan tentara Israel yang berperang karena di gaji dan paksaan. Anda tahu berapa gaji tentara Israel? Anda bisa baca disini.
Karena gaji yang besar, maka wajar saja jika banyak tentara Israel yang beragama muslim dari Mesir dan Palestina yang berjumlah 12 ribu warga muslim (baca disini).
Selain gaji yang gede, alat perang Israel pun canggih dan ‘hitech’ karena di dukung penuh oleh Amerika Serikat.
Mungkin dengan semua itu, membuat PM Israel ‘yakin’ bisa mengalahkan Pejuang Palestina dalam waktu yang cepat. Namun faktanya sampai hari ini (29/7) Israel belum berhasil mengalahkan Hamas sejak dari awal perang (8/7). Malah yang terjadi adalah sebaliknya, dimana Pejuang Palestina berhasil membuat keok pasukan Israel.
Sampai tersiar kabar, ada serdadu Israel yang mati bunuh diri, tidak sedikit yang prustasi dan stress, tentara Israel lari terbirit-birit melawan rakyat (baca:bukan Militer Hamas). Lihat videonya disini, koplak!
Itu jika bicara dari sisi militer, jika kita melihat ekonomi Israel yang lumpuh total akibat bandara Internasional Israel, Tel Aviv yang kena roket Hamas, kilang persenjataan Israel ke roket. Belum lagi dikabarkan banyak kota di Israel menjadi kota tanpa penghuni alias kota hantu karena warganya berhamburan lari keluar negeri.
Pembaca yang budiman;
Memang perang masih berlangsung dan tidak tahu kapan akan berakhir antara Palestina dengan Israel. Kecaman dunia internasional kepada Israel tidak membuat Israel coba menarik diri dari medan perang. Boikot ekonomi Amerika, Eropa dan negara lain seperti Turki, juga tidak membuat Israel sadar, malah PM Israel, Benjamin Netayahu ‘ngotot’ akan melakukan perang panjang dengan Pejuang Palestina.
Menurut hemat Silontong, memang cuma dengan perang yang bisa membuat Israel hancur, tidak ada yang lain. Lebih jauh lagi, perang adalah ‘solusi’ bagi kemerdekaan Palestina dan musnahnya Israel dari peta dunia. Wallahu’alam.