Kabar serangan yang sistematis dan massif ke Israel terus ada saja yang baru dan terkini. Aksi serangan Pejuang Palestina, apakah Al Qassam atau Saraya Al Quds selalu menjadi tren berita dunia. Bagaimana tidak, Israel yang katanya punya teknologi ‘Iron Dome’ ternyata gagal. Banyak rudal dan roket Pejuang Palestina yang masuk kewilayah Israel dan menyebabkan tewasnya warga Israel dan banyak yang luka-luka.
Beberapa waktu lalu, Roket Hamas jatuh di daerah bandara Internasional Israel di Tel Aviv yang menyebabkan ekonomi Israel lumpuh karena aksi boikot negara Amerika, Eropa.
Lalu, dikabarkan Reaktor Nuklir Israel di Tel Aviv pun ke bom oleh Seraya Al Quds (Brigade Al Quds). Sebagaiman di informasikan oleh MINA bahwa, Kelompok sayap militer gerakan Jihad Islami Brigade Al Quds, mengaku bertanggungjawab atas pemboman fasilitas nuklir zionist “Nahal Sorek” di selatan kota Tel Aviv, ibukota Israel, dengan sebuah rudal Buroq 70, Jumat (25/7) malam waktu Gaza.
Belum ada keterangan lebih lanjut tentang akibat dari pemboman reaktor nuklir ini, baik dari pihak Israel ataupun dari Brigade Al Quds sendiri.
Brigade Al Quds juga menyatakan dalam perang yang bersandi “Bunyanun Al Marshush” ini telah melakukan beberapa serangan dan pemboman ke berbagai area.
Jumat (25/7) Brigade Al Quds mengklaim berhasil menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel dalam baku tembak di Bayt Hanoun, Utara Jalur Gaza. Selain itu Al Quds juga mengklaim berhasil menembak sebuah tank penjajah Israel di Bayt Hanoun dengan pelontar granat “RPG” dan menembak mati seorang tentara Israel dalam bentrokan itu.
Ini merupakan operasi Brigade Al Quds pada hari kesembilan belas dari perang yang mereka beri sandi “Bunyanun Al Marshus”.
Gencatan Senjata Belum Terjadi
Sampai berita ini diturunkan (26/7) gencatan senjata belum juga terjadi antara Palestina dan Israel. Tawaran gencatan senjata dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ditolak oleh Israel. Sedangkan inisiatif gencatan senjata Mesir di tolak oleh Hamas.
Karena gencatan senjata belum juga terjadi, dikabarkan Presiden Israel, Shimon Peres mengundurkan diri pada hari kamis waktu setempat. Peres mundur dikarenakan tidak berakhirnya konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina.