Banyak yang bertanya dan sampai kabar ini disampaikan belum ada jawaban yang pasti kerugian negara akibat rusaknya jembatan comal. Pihak pemerintah sendiri dikabarkan masih melakukan perhitungan atas kerusakan tersebut.
Seperti dilansir dari Republika yang melaporkan bahwa, Pemerintah masih menghitung potensi kerugian ekonomi akibat rusaknya Jembatan Comal Pemalang hingga menyebabkan arus lalu lintas di Jalur Pantai Utara Jawa Tengah terganggu. “Belum dihitung, tapi yang pasti tidak sampai mengganggu arus distribusi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung di Semarang, Sabtu (26/7).
Ia memastikan jalur distribusi pangan di Jawa Tengah dan Jawa Timur tetap aman. Terlebih lagi, lanjut dia, dengan perbaikan sementara yang dilakukan sebagian jalur yang melalui jembatan itu mulai pulih. “Perbaikan diperkirakan butuh tiga hingga empat bulan, namun saya minta dipercepat,” katanya.
Mengenai rusaknya Jembatan Comal, lanjut dia, hal tersebut harus menjadi pelajaran bagi pemerintah.
Menurut dia, sebagian besar jembatan-jembatan yang ada kondisinya sama seperti Jembatan comal. “Usianya relatif tua, kondisi tanahnya bergerak,” katanya.
Sementara itu ada yang mengatakan bahwa kerugian luar biasa akibat rusaknya jembatan cobal, seperti yang dilansir dari indopos bahwa, meski kini sudah bisa dilalui kendaraan kecil, kasus amblasnya jembatan Comal sempat menimbulkan kerugian ekonomi yang luar biasa, apalagi arus mudik Lebaran sedang berlangsung.
“Banyak pengiriman barang, sayuran, dan ekspedisi yang tidak tepat waktu mencapai tujuan karena rusaknya jembatan Comal. Kemacetan panjang sepanjang jalur Pantura dan pantai selatan juga tidak terhindarkan,” ungkap Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan, dalam rilis, Kamis (24/7)
Oleh karena itu, ia meminta Kementerian Pekerjaan Umum untuk proaktif melakukan pengecekan.
Kerugian para di sektor Usaha dan Pengusaha
Lain lagi jika kita melihat kerugian yang di alami oleh para pengusaha. Seperti dikabarkan bahwa pengusaha merugi miliaran.
Pengusaha menderita kerugian hingga miliaran rupiah akibat amblasnya Jembatan Comal, Kabupaten Pemalang, kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi.
“Sangat disayangkan karena kondisi ini terjadi di saat masyarakat sedang sangat membutuhkan transportasi baik untuk mengirimkan barang maupun perjalanan mereka,” ujarnya di Semarang, Rabu.
Frans mengatakan sektor usaha yang mengalami kerugian paling besar yaitu sektor transportasi karena biaya operasional yang semakin membengkak salah satunya bahan bakar.
Sektor lain yang juga harus mengalami kerugian hingga miliaran rupiah yaitu industri manufaktur dimana pengusaha kesulitan untuk mempercepat proses produksi yang biasanya pada jelang Lebaran jumlah produksi mengalami peningkatan.
“Terutama untuk industri makanan dan pakaian yang akan mengalami peningkatan tajam karena dua inilah yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat saat Lebaran,” ujarnya.
Belum lagi pihak manajemen perusahaan terpaksa harus membayar denda atau pinalti karena terlambat memenuhi batas akhir produksi, ditambah lagi mereka harus membayar sopir kendaraan lebih tinggi dari biasanya karena biaya operasional juga bertambah.
“Kalau sudah dihitung tentu kerugian sangat besar terutama untuk barang yang dikirimkan dari Jakarta ke Semarang maupun sebaliknya,” katanya.
Menurutnya hal tersebut menjadi pelajaran besar bagi Pemerintah agar ke depan selalu memperhatikan dan mengawasi kondisi infratruktur terutama yang berada di rute utama.
“Jangan sampai tahun depan terjadi kondisi serupa, menurut saya amblasnya Jembatan Comal ini karena akibat dari pengawasan yang tidak maksimal dan perawatan kurang baik,” katanya seperti dikutip dari Antara oleh Silontongcom.
Semoga pemerintah bisa memberitahukan berapa kerugian sebenarnya atas kerusakan jembatan comal kepada masyarakat.