Sikap negarawan tidak di miliki semua orang. Bahkan pejabat publik dan mantan pejabat pun jauh dari sikap negarawan. Lalu, siapakah negarawan sejati itu?
Nah, karena sekarang demam Pilpres 2014, maka silontong coba mengukur sikap kenegarawan dari kedua capres 2014, Prabowo VS Joko Widodo. Manakah diantara mereka berdua yang sejatinya sebagai Negarawan dan manakah yang pecundang.
Dalam hal ini silontong mengutip dari harianterbit.com yang berhasil membandingkan sikap mereka (Prabowo-Jokowi) dalam menghadapai pilpres 2014. Ya, untuk mengukurnya tidaklah rumit. Sikap siap menang dan siap kalah, itulah ukuran yang tepat.
Dilansir dari harianterbit.com yang menyatakan bahwa Capres nomor urut satu Prabowo Subianto akan menerima apapun keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam mengumumkan real count hasil rekapitulasi perhitungan suara nasional, 22 Juli mendatang.
Capres yang diusung Partai Gerindra dan didukung koalisi Merah Putih (PAN, PKS, PPP, PBB, Golkar, dan Demokrat), akan legowo jika memang kalah dalam pilpres 2014.
Demikian dikatakan anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat. Martin menjelaskan jika Prabowo Subianto adalah salah satu tokoh politik yang memiliki jiwa negarawan yang siap menerima segala apapun. Termasuk jika nantinya dalam pengumuman pipres 2014 suara Prabowo kalah oleh pesaingnya yakni Joko Widodo (Jokowi).
“Prabowo itu sudah beberapa kali bilang, jika beliau akan legowo menerima segalanya. Apakah itu bukan sikap dari tokoh negarawan?” kata Martin di Gedung DPR, kemarin.
Di satu sisi, Martin justru menilai sosok dari pesaing Prabowo yakni Jokowi yang tidak memiliki sikap seperti Prabowo. Menurut dia, mental mantan Wali Kota Solo itu belum seperti halnya Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu untuk menerima sebuah kenyataan.
“Saya justru menyangsingkan Jokowi yang tidak punya sikap seperti Prabowo. Karena saya rasa Jokowi belum punya sikap negarawan seperti tokoh lainnya,” terang Martin yang juga anggota DPR RI ini.
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Hatta dinilai lebih siap menghadapi apapun hasil pemilihan presiden yang akan diumumkan pada 22 Juli. Itu tergambar dalam pernyataan politik capres dan cawapres nomor urut satu tersebut.
“Prabowo harus membuktikan ucapan dan janjinya ke publik selama ini. Dia mengatakan ‘kalau mandat diberikan kepada Jokowi akan saya hormati mandat rakyat. Namun kalau rakyat memberikan mandatnya kepada saya tolong dihormati juga’,” kata pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago, Minggu (13/7) yang berhasil silontongcom kutip.
Nah, apakah para pembaca punya pandangan atau ukuran lain dalam menentapkan siapa negarawan sejati? Prabowo Subianto atau Joko Widodo? Silahkan kasih komentarnya ya. terima kasih.