Siaran Televisi seharusnya memberikan nilai edukasi kepada masyarakat Indonesia. Namun yang di lakukan MetroTV adalah sebuah nilai provokasi yang bisa memicu konflik di masyarakat. Karena itu banyak rakyat yang resah dengan adanya stasiun TV milik Surya Paloh tersebut. Jadi wajar jika ada yang ingin dan minta Metro TV di tutup saja, karena lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.
Bukti dari itu semua adalah, hanstag #TutupMetroTV masuk dalam jajaran trending topik di sosial media Twiter. Seperti di lansir dari situsĀ jawaban.com yang memberitakan bahwa media televisiĀ kembali menjadi sorotan lewat media sosial Twitter. Bila kemarin Tv One yang disindir dengan hastag #TVoneMemangBeda sekarang giliran Metro TV yang menjadi Trending Topic Twitter dengan hastag #tutupMETROTV. Trend ini sudah bertahan lebih dari 24 jam. Salah satu akun yang turut meramaikan adalah @raffiahmad. Dengan menuliskan, “MetroTv masih sibuk quickcount ajah, berita Gaza mana? Piala Dunia mana? #TutupMETROTV.”
Televisi milik Ketua Umum Partai Nasdem yakni Surya Paloh, disinyalir telah menyebabkan perpecahan bangsa dengan gencarnya pemberitaan salah satu pasangan capres cawapres yakni Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebelumnya, Tim Advokasi Merah Putih juga telah melaporkan stasiun televisi berlambang burung elang ini ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Syahroni sebagai Tim Advokasi Koalisi Merah Putih menyatakan, “Metro TV juga menayangkan hasil quick count dari beberapa lembaga survei pada saat pilpres jam 10 pagi kemarin,” ungkapnya saat ditemui wartawan di Kantor KPI, Jakarta Pusat, Kamis (10/7). Menurutnya, tayangan Metro TV dapat meresahkan masyarakat secara luas, karena menyiarkan scara langsung deklarasi kemenangan kubu PDI Perjuangan yang hanya berdasarkan hasil penghitungan cepat atau quick count.
Lewat media sosial ini, masyarakat juga digiring untuk mempetisi penutupan Metro Tv lewat situs Change.org. Masyarakat Transparansi Informasi Indonesia (MTII) yang menjadi penggerak petisi ini menyatakan, petisi yang dilakukan merupakan tanggung jawab warga negara untuk mendapatkan informasi yang sehat dan benar. Petisi ini ditujukan kepada Metro Tv dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Ketua MTII, Yudi Fahrul Sayuti dalam keterangan persnya kemarin (13/7) menyatakan, “Metro TV tidak memberikan informasi berimbang, melakukan kampanye di hari tenang, dan mendiskreditkan salah satu calon presiden.” Seruan ini berisikan mencabut izin Metro TV karena dianggap terbukti menggunakan frekuensi berjaringan secara sistematis, terencana, sporadis dan cukup lama menyebarkan kabar propaganda dan fitnah yang bisa mengarah kepada perpecahan nasional.
Hingga saat ini sudah 15.000 tanda tangan yang tercapai lewat Change.org. Informasi yang disampaikan lewat media memiliki kekuatan untuk menggiring opini masyarakat. Untuk itu penting bagi media untuk berperan netral dan berimbang dalam pemberitaan.
Ya itulah yang terjadi jika siaran TV yang disajikan tidak berimbang, namun malah memprovokasi masyarakat, akhirnya rakyat yang bertindak. Ingat sekarang rakyat sudah bisa membaca, mana TV yang baik dan mana stasuin TV yang mendukung capres tertentu. Semoga Surya Paloh bisa instropeksi diri. Amin