Capres Jokowi memilih untuk mengisi waktu minggu tenang dengan berangkat umroh ketanah suci. Dengan semua keluarganya, istri dan anak-anaknya, juga dari orang koalisi partai ikut dalam perjalanan tersebut yang memakan waktu dari tanggal 6-8 Juli 2014. Setelah selesai umroh, Jokowi pun di kabarkan akan tiba di tanah air.
Seperti dilasnir viva.co.id, menurut Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah, ibadah Umroh ini sekali lagi membuktikan keimanan dan ketaqwaan Jokowi sebagai seorang muslim.
“Karena dia meyakini bahwa ibadah Umroh pada bulan suci Ramadan ini akan diberikan ganjaran pahala yang berlimpah dari Allah SWT,” kata Ahmad Basarah dalam keterangan persnya sebelum take off dari Jakarta, Minggu 6 Juli 2014.
Berikut ini adalah orang yang ikut umroh sama Jokowi dikabarkan ada sebanyak 26 orang, namun silontong tidak menemukan semuanya.
- Istrinya (Iriana) dan 2 anaknya (Gibran Rakabuming, Kahiyang Ayu)
- Hasyim Muzadi dan istri.
- Ahmad Basarah
- Akbar Faisal
- Marwan Jafar
- Anies Baswedan
- Alwi Shihab
- Quraish Shihab.
- Faisal Mahmud
- Khofifah Indar Parawansa
Itulah nama-nama yang didapatkan oleh silontong. Jika ada yang kurang silahkan Anda tambahkan di komentar.
Muncul beberapa asumsi masyarakat yang mengatakan Jokowi berangkat umroh hanya untuk pencitraan saja atau kampanye terselubung saja. Pembicaraan pro kontra pun merebak di forum online dan media sosial. Seperti di forum kaskus ada yang sampai berani menuliskan bahwa Jokowi ke Mekkah untuk belajar Hijaiyah agar lancar menjadi imam sholat. (baca Jokowi tidak lancar baca surat Al Fatihah)
Ada juga yang menuliskan bahwa Jokowi umroh hanya untuk menaikkan elektabilitasnya yang sudah anjlok. (baca disini)
“(Tuding kampanye hitam) itu terlalu kecil, umroh itu kan niatnya ibadah bukan untuk pencitraan saja,” Khofifah Indar Parawansa dikutip dari merdeka.com.
Memang tidak ada yang tahu pasti apa motif di balik umrohnya Jokowi, namun setahu penulis, jika memang niat ibadah di bulan suci Ramadhan, biasanya banyak ummat Islam yang melaksanakannya di 10 hari terakhir Ramadhan, sekalian i’tikaf. Dan itulah yang di contohkan Rasulullah Muhammad Saw.
Nah, jika Jokowi umroh dari tanggal 6 – 8 Juli 2014 saja, maka waktu yang dihabiskan dijalan saja sudah berapa lama. Coba saja dihitung, waktu perjalanan lebih banyak dari waktu di tanah suci. Dan umrohnya Jokowi seperti tergesa-gesa, bahkan ada yang komentar bahwa Jokowi bukan Umroh, tapi jalan-jalan ke Mekkah, begitu sampai langsung pulang lagi.
Dan bagi orang yang menemani keberangkatan Umroh Jokowi kenapa tidak menyarankan untuk berangkat di 10 terakhir Ramadhan, bukan itu lebih baik dan lebih “nyunnah”. Ya memang jika Jokowi berangkat sesudah waktu Pilpres 2014, itu bukan pencitraan namanya.#mikir.