Lembaga survei yang fokus di ajang Pilpres 2014 di antaranya Indo Barometer, Polcomm Institute, dan Puskaptis menyebutkan bahwa elektabilitas Prabowo Hatta naik.
Lansiran dari sindonews.com bahwa Tim sukses Prabowo-Hatta, Sandiaga Uno mengatakan, ada tiga faktor yang membuat capres-cawapres nomor urut satu itu melejit dalam beberapa pekan terakhir, yakni:
1.Tren,
2. Momentum,
3. Sentimen.
Lalu, ia pun membenarkan bahwa Prabowo-Hatta memang terus mengalami tren kenaikan elektabilitas sejak pasangan ini dideklarasikan. Tren positif itu bahkan masih berlangsung sampai hari ini.
Dari sisi momentum, ini saat yang tepat karena Prabowo-Hatta hadir di saat bangsa Indonesia mendambakan pemimpin berani dan tegas. Adapun dari sisi sentimen, saat ini terjadi perubahan persepsi masyarakat terhadap sosok Prabowo yang sebelumnya banyak dinilai negatif.
Melalui berbagai acara, termasuk debat capres-cawapres, sifat asli Prabowo mampu diperlihatkan sehingga mampu merebut simpati masyarakat.
“Masyarakat mulai menangkap sisi humanis Prabowo, seperti dia mau memeluk mesra Jokowi,” ucap Sandiaga Uno pada diskusi Polemik Sindo Trijaya FM dengan tema Mengejar Survei Pilihan Rakyat di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2014).
“Dia juga berani mengakui kalau setuju dengan program Jokowi yang menurutnya bagus. Dari situ masyarakat melihat Prabowo ternyata tidak galak,” imbuhnya.
Menurut dia, empat hari terakhir jelang pilpres, kubunya akan berupaya menjaga tren positif Prabowo-Hatta. Dia juga yakin Prabowo-Hatta akan menang karena dukungan publik makin menguat.
“Apalagi, ada kecenderungan masyarakat Indonesia menyukai proses politik berlangsung sedikit dramatis. Di Indonesia ini, publik senang kalau jagoannya kalah dulu. Bagi publik comeback story itu romantis,” ujar Sandiaga.
Itulah hasil terlusuran silontong untuk memenuhi tulisan 3 Sebab Elektabilitas Prabowo-Hatta Naik dan Kalahkan Jokowi-JK.
Nah, jika sudah begini, apakah kubu Jokowi JK bisa naik elektabilitasnya? Ada asumsi yang mengatakan bahwa Jokowi JK sudah untuk naik kembali elektabilitasnya, karena rakyat sudah jenuh dengan pencitraan Jokowi yang terus-terusan.