• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Silontong

Sarana Berbagi Manfaat

Loading…

  • Home
    • About
    • Privacy Policy
    • Kontak
  • Tips dan Cara
  • Profil dan Biografi
  • Pendidikan
    • Pengertian dan Definisi
  • Gaza Palestina
  • Tempat Wisata
    • Rental Mobil
  • Pasang Iklan
  • Sitemap
Anda di sini: Beranda / Capres 2014 / Blunder Jokowi Menjelang Pencoblosan Presiden 9 Juli 2014

Blunder Jokowi Menjelang Pencoblosan Presiden 9 Juli 2014

Juli 4, 2014 By kandunk Tinggalkan Komentar

Loading...

Elektabilitas pasangan nomor satu Jokowi JK terus menurun dan kecil peluang untuk menangBanyak orang yang menilai, bahwa di akhir masa kampanye pihak Jokowi bukan malah memperbaiki citranya yang sudah anjlok, namun malah merusaknya. Aksi penyerangan massa PDIP ke kantor biro TV One (02/7) malam amat disayangkan oleh banyak orang (baca kronologinya disni).

Hal ini pun selaras dengan pernyataan Pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara yang menilai semestinya PDIP jangan terpancing dengan tindakan anarkis, apalagi hal itu terhadap media. Perbuatan yang anarkis itu selain bersebrangan dengan ‘Revolusi Mental’ pasangan Jokowi-JK, juga adalah perbuatan main hakim sendiri yang tidak boleh dilakukan. Akibatnya, insiden tersebut malah menjadi blunder yang amat besar bagi capres Jokowi dan Cawapres Jusuf Kalla. Padahal tinggal hitungan hari pencoblosan 9 Juli 2014 akan tiba.

Lebih rinci Igor menyatakan seperti dilansir dari Republika.

“Yang pertama, PDIP seharusnya tidak perlu terpancing melakukan tindakan anarkis yang bisa merugikan dirinya sendiri jelang Pilpres 9 Juli. Serahkan saja persoalannya pada  penyelenggara pemilu atau yang berwenang. Biar publik sendiri juga ikut menilai substansi dari berita tersebut,” kata Igor dalam keterangan pers yang diterima ROL, kemarin.

Tidak sampai disitu saja, ia pun melanjutkan dengan poin yang kedua.

“Yang kedua, kubu Jokowi harus bisa belajar dari kompetitornya yang walaupun dikatain sebagai psikopat, otoriter, penculik dan lain-lain, pendukungnya tidak bereaksi anarkis dan cenderung menyelesaikannya secara hukum. Disini, para pendukung Jokowi perlu menyimak gagasan Revolusi Mental yang sering didengungkan lewat manifestasi dari perilaku yang menjunjung kesantunan, kebebasan media. Atau malah sebaliknya?” paparnya.

Banyak yang sepakat dengan pernyataan  Pengamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara tersbut diatas, dan biarlah masyarakat yang akan memberikan penilaian sendiri.

Dari kejadian penyerangan massa PDIP tersebut, PERS sudah mulai antipati terhadap pasangan Jokowi-JK, karena belum menjabat saja sudah berani membungkam PERS, bagaimana jika sudah berkuasa. Bukan tidak mungkin, banyak awak media yang akan memilih pasangan Prabowo-Hatta karena dinilai lebih santun dalam berkampanye.

Banyak hikmah dari kejadian penyerangan tersebut, salah satunya, elektabilitas Prabowo Hatta semakin melonjak, sedangkan pasangan Jokowi-JK malah mengalami kerugian (baca disini).

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

Ditempatkan di bawah: Capres 2014, Sosial Politik, Uncategorized Ditag dengan:massa PDIP

Reader Interactions

Silahkan berkomentar Batalkan balasan

Sidebar Utama

Cari

Populer

  • 17 Tarian Tradisional Daerah Jawa Barat, Gambar dan Penjelasannya
  • 30 Tarian Adat Tradisional Daerah Jawa Timur, Gambar dan Penjelasannya
  • 11 Tarian Tradisional Daerah Sulawesi Selatan, Gambar dan Keterangannya
  • 16 Upacara Adat Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya
  • 13 Kesenian Daerah Jawa Tengah Beserta Gambar dan Penjelasannya

Kategori

Copyright © 2019 · Silontong · Paket Wisata Medan