Semakin hari semakin seru saja kabar tentang Jokowi. Media pun banyak yang memberitakan tentang kondisi sebenarnya mengenai sosok Jokowi. Padahal sangat banyak media yang selama ini memberitakan bahwa Jokowi itu jujur, sederhana, dan apa adanya, bersih, ternyata oh ternyata tidak semuanya benar.
Bahkan ini terjadi di Solo ketika ia masih menjabat Walikota.
“Kami tidak rela sebagai warga Solo, kami merasa malu, merasa prihatin, karena orang Solo itu sama sekali dilarang berbohong. Apalagi sekarang menggarong uang rakyat, menggarong umat Islam, uang fakir miskin. Saya terpanggil untuk meluruskan ini semua,” kata Ali Usman yang juga sebagai pelapor Korupsi BPMKS di Kota Solo tersebut, dalam sebuah perbincangan dengan salah satu TV swasta, Selasa (7/1/2014). Begitulah ucapan dari warga Solo yang kini ditinggalkan oleh Jokowi, yang di kutip dari sayangi.com.
Sebenarnya warga Solo sudah melaporkan kasus Jokowi ke KPK sejak tahun 2012, namun sampai detik ini belum ada jawaban dari KPK. Disinilah banyak orang yang meragukan keseriusan KPK dalam memberantas korupsi, dugaan tebang pilih masih terjadi.
“Sebenarnya kami melaporkan korupsi ini tahun 2012 sewaktu beliau masih jadi Wali Kota Solo dan mau mencalonkan sebagai Gubernur Dki. Karena kebocoran ini disebabkan korupsi,” Masih kata Usman, dan masih dari situs sayangi.com.
Jika kita kembali lagi kepada KPK, apakah memang KPK tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Inilah yang selalu membuat penasaran banyak orang, seriuskah KPK mau berantas korupsi?#mikir.
Belum lagi selesai laporan dugaan korupsi di kota solo, kini KPK diminta masyarakat usut dugaan korupsi TransJakarta, beranikah KPK? Kita tunggu saja.