Ya, dialah Direktur Pukat Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta Zainal Arifin Mochtar sebagai moderator DEBAT CAPRES 2014 yang banyak mendapat hadiah kritik.
Adapun krtitik datang dari berbagai orang, ada pengamat, penonton dan sampai Najwa Sihab juga meminta agar moderatornya kedepan lebih kritis lagi. Kritik juga banyak berdatangan dari sosial media.
Anehnya, moderator juga melarang penonton untuk tepuk tangan. Tentu ini mendapat respon dari penonton yang hadir pada 9 juni 2014, malam itu.
Tidak tahu apa dan kenapa Zainal Arifin Mochtar di jadikan moderator, padahalkan banyak moderator yang sudah punya pengalaman. Ini adalah sebuah kegagalan dalam acara debat presiden. Kita bisa bayangkan sebuah acara yang di tonton ratusan juta mata, tapi tidak memberikan kwalitas yang baik.
Dampaknya adalah, bagaimana rakyat bisa menangkap pesan-pesan dari para capres dan cawapres dalam berdebat. Tentu banyak yang tidak efektif.
Berikut adalah catatan-catatan kesalahan moderator debat capres 2014 yang terjadi:
1. Gugup
Benar sekali, moderator tampak gugup dalam memimpin debat.
2. Melarang tepuk tangan
Menurut sebuah sumber ada kejadian, dimana karena pertimbangan waktu, moderator melarang penonton melakukan tepuk tangan.
3. Tidak Kritis dalam memimpin debat
Banyak yang bisa di gali dalam memimpin debat, tapi nampaknya itu tidak dilakukan oleh moderator.
4. Tidak bagus
Ya tentu saja tidak bagus, seperti gugup adalah perbuatan yang tidak bagus. Anda bisa bayangkan seorang Direktur Pukat Universitas Gajah Mada bisa gugup.
5. Tidak ada perkenalan terlebih dahulu
Ini adalah sikap tergesa-gesanya moderator, sehingga waktu perkenalan tidak ada alias dilewatkan begitu saja. Bisa di bilang bahwa moderator tidak ada sistematika dalam menjadi moderator.
Itulah beberapa catatan kesalahan moderator debat capres 2014 dan semoga kejadian tidak enak ini tidak terjadi lagi. Kalaupun terjadi, jangan dinegeri pertiwi:).
sumber:
_http://www.sayangi.com/politik1/read/24058/di-twitter-moderator-debat-capres-dikritik-karena-gugup
1 komentar