Tak bisa kita bendung perkembangan teknologi yang ada. Namun kita bisa antisipasi untuk anak kita agar tidak kena dampak buruk dari gadget. Tahukan Anda apa dampak buruknya?
Tidak gaul atau susah bersosiliasasi adalah topik yang akan saya ulas. Mengapa ini bisa terjadi? Karena anak selalu disibukkan dengan gadget membuat dia lupa bahwa yang di hadapinya adalah sebuah mesin atau robot yang akan kerja ketika mendapat perintah. Nah, dengan begitu anak akan merasa punya power untuk menundukkan atau menguasai gadget.
Dan ketika si anak bergaul dengan kehidupan sosial yang nyata, maka dia akan menemukan hal yang berbeda, karena tidak semua teman-temannya bisa dengan mudah di kendalikan. Hal ini yang membuat anak menjadi memilih banyak asyik bermain dengan gadget yang bisa di kendalikan kapan suka dan mau.
Kalau sudah begitu, maka wajarlah jika anak menjadi susah untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Istilah kerenya, anak menjadi tidak gaul.
Judul tulisan ini selaras dengan ungkapan dari seorang Dosen IT di Universitas Mercu Buana Jakarta, Afiyati Reno Ssi. MT yang mengatakan:
“Pertama, anak tidak akan bisa bersosialisasi dengan orang lain. Mau apa anak 10-15 tahun mendatang, dia tidak akan bisa berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Kedua, mereka sibuk dengan diri sendiri,” ujarnya ketika berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2013).
Bagi orang tua, bahwa anak tidak gaul atau susah untuk bersosialisasi adalah masalah yang harus segera di atasi, karena ini berhubungan dengan masa depan anak. Tidak bisa di pungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Dan dalam ilmu kecerdasan bukan hanya kecerdasan inteletual saja yang harus di ajarkan kepada anak, namun kecerdasan emosional juga harus mendapat bagian yang tidak kalah penting.