Tifatul Sembiring,Teknologi Sosial Media Dan Kampanye Hitam

Diposting pada

Kehadiran Sosial Media membawa dampak positif bagi komunikasi antar sesama manusia. Orang yang berjauhan dapat berinteraksi dengan mudah, hanya dengan membuka layar monitor komputer atau laptop yang terhubung dengan internet, maka komunikasi bisa di lakukan.

Di tambah lagi dengan munculnya smartphone dan tablet yang membawa warna baru di dunia teknologi dan komunikasi. Kehadiran benda tersebut menambah pilihan orang dalam merasakan sensasi berkomunikasi, karena sosial media bisa di akses via samtphone dan tablet.

Lalu apa yang jadi permasalahan? Jika manfaat sudah banyak di dapatkan dengn adanya sosial media?

Ya, semua tidak akan jadi masalah jika keberadaan teknologi informasi dan komunikasi di gunakan sesuai dengan fungsinya. Namun yang terjadi adalah: tidak semua orang menggunakan sosial media (sosmed) dengan bijaksana. Banyak orang malah memakai Sosmed untuk menipu, merekayasa bahkan di musim pesta demokrasi 2014, banyak yang menggunakan untuk kampanye hitam (black campaign).

Apa yang di maksud dengan kampanye hitam? Saya mengutip dari sebuah laman (http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10152) yang memberikan arti dari kampanye hitam, yaitu:

“Istilah kampanye hitam adalah terjemahan dari bahasa Inggris black campagne yang bermakna berkampanye dengan cara buruk atau jahat. Buruk atau jahat dalam pengertian merugikan orang lain atau lawan politik atau partai politik (parpol) lain, sedangkan si empunya kampanye hitam itu berharap dirinya atau partainya mendapatkan keuntungan.”

Cara buruk dan jahat menjadi prilaku yang di lakukan dalam praktek kampanye hitam. Artinya akan menghalalkan segala cara untuk menjelek-jelekkan lawan politiknya, sehingga lawan politik citranya jadi jelek di mata publik, dengan begitu maka rakyat tidak akan memilih yang jelek.

Nah, kalau dulu orang menggunakan media (koran, majalah, brosur, televisi) untuk menyerang lawan politik. Tapi sekarang dengan adanya sosmed, maka ini menjadi mudah dan murah sekali untuk di fungsikan sebagai alat kampanye hitam.

Adapun Sosial Media yang paling sering di gukanan untuk kampanye hitam adalah:

  1. Facebook
  2. Twiter

Kedua Sosmed diatas paling banyak di gunakan orang atau tim sukses partai politik dalam melaksanakan misi kampanye hitamnya.

Kesimpulannya, teknologi terbaru yang bernama Sosial Media ada negatif dan positifnya, hal ini selaras dengan perkataan Menteri Komunikasi dan Informasi, Ir. Tifatul Sembiring yang mengatakan:

Inilah prestasi Tifatul Sembiring yang harus Anda ketahuiKita tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era modern ini, karena sudah sampai ke desa-desa orang mengakses internet. Mari ambil yang positif dan abaikan yang negatifnya,” sebagaimana di kutip dari situs _antaranews.com.

2 komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *