Partai dengan lambang “pohon beringin” itu punya alasan mengapa ambil sikap menolak Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pilkada Langsung yang diterbitkan semasa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Seperti dilansir laman Inilah, Jum’at (05/12/2014) bahwa sebab, penolakan perppu itu sebagai amanat seluruh peserta musyawarah nasional (munas) sebagai pengambil keputusan tertinggi di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ketua DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, amanat Munas Partai Golkar tidak bisa ditolak oleh pimpinan sidang.
“Kita ini kan dalam rangka menyalurkan aspirasi peserta munas, itu wajib hukumnya. Munas itu sebagai amanat yang harus dijalankan,” kata Tantowi, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Meski demikian, kata Tantowi, Koalisi Merah Putih (KMP) akan membahas Perppu Pilkada itu setelah masa reses DPR pada 2015. “KMP akan duduk bersama-sama, masukan-masukan dari KMP inilah keputusannya nanti,” kata Tantowi.
Sebelumnya, SBY membuka suara untuk menanggapi sikap Partai Golkar yang secara terbuka menolak Perppu Pilkada yang diterbitkannya. SBY menilai Golkar telah mengingkari kesepakatan yang dibuat terkait perppu tersebut.
“Kini, secara sepihak PG menolak perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini aman prinsip,” tulis SBY dalam akun Twitter resmi miliknya, @SBYudhoyono, Kamis (4/12/2014) malam. (Baca, SBY Murka Kepada Golkar)