Kenapa Andi Widjojanto harus murka? Padahal semua proses pemilihan menteri untuk kabinet Jokowi – Jusuf Kalla sudah sesuai keinginan Jokowi sendiri yang minta pelibatan KPK dan PPATK. Ya, jika terjadi kesalahan seharusnya jangan murka, introspeksi diri adalah pilihan yang bijak. Kalau pun marah, ya jangan pada tempatnya, malu sama koalisi sebelah.
Kemarahan Andi Widjojanto yang menyatakan mantan Ketua Tim Transisi Rini M Soemarno itu tidak memperoleh pita hijau dinilai salah tempat.
Hal itu dikatakan oleh Pengamat Hukum dari Universitas Islam Indonesia Muzakir. Menurut dia, jika hal itu tidak mau diketahui publik sebaiknya diserahkan secara diam-diam, dilansir laman Inilah, Kamis (23/10/2014).
“Ini kan karena sikap Jokowi yang terbuka kepada KPK. Tapi memang itu resiko bahwa lembaga KPK mempunyai teknik. Kenapa menyerahkan ke KPK,” kata Muzakir ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (23/10/2014).
Muzakir menambahkan, jika Jokowi tak mau mempublikasi nama-nama calon menteri seharusnya tidak melibatkan KPK dan PPATK dalam seleksi calon menteri.
“Atas dasar itu seharusnya tak boleh komplain. Dia tidak pada tempatnya marah,” ujarnya.
Seperti diketahui, Andi Widjajanto memberikan pernyataan keras terkait penyebutan nama mantan Kepala Tim Transisi Rini Soemarno yang disebut-sebut tak mendapat catatan hijau dalam nama calon menteri kabinet Jokowi-JK.
Andi menyebut siapapun yang mengungkap catatan rapor merah dan kuning tersebut merupakan pelanggar rahasia negara. Dan siapapun yang menyebutkan itu bisa diproses pidana rahasia negara.